Banyuwangi, tvOnenews.com - Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Banyuwangi ternyata sudah lama masuk catatan merah. Pria berinisial SN (41) ini dipantau setelah muncul kabar keterlibatannya dalam jaringan radikalisme. Namun, yang bersangkutan justru aktif dalam kegiatan sosial. Salah satunya, mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di rumahnya.
Kabar dipantaunya terduga teroris ini dibenarkan Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banyuwangi, Muhammad Lutfi. Menurutnya, pihaknya sudah lama mendapatkan informasi terkait SN. Namun, pihaknya tidak bisa melakukan tindakan apapun.
“Memang ada kabar, yang bersangkutan ini masuk dalam catatan, dipantau. Tapi, kami kenal baik karena yang bersangkutan aktif kegiatan sosial,” kata Lutfi, Senin (5/6).
Pihaknya mengenal baik SN sejak tahun 2018. Kala itu, Lutfi menjadi Camat Singojuruh yang diterjang banjir bandang. SN bersama koleganya menjadi relawan dan aktif memberikan bantuan ke korban banjir.
“Jadi, selama ini orangnya bisa kerjasama dengan baik. Aktif dalam kegiatan relawan,” jelasnya.
Penangkapan SN di Banyuwangi berlangsung senyap, singkat. Sejumlah tetangga hanya mengetahui SN dijemput kawanan pria menggunakan mobil. Selama ini, SN dikenal sebagai pengacara. Dia juga agak tertutup, jarang berinteraksi dengan tetangga. Di rumahnya, dibuka PKBM yang memiliki cukup banyak warga belajar.
Kepala Desa Gladag A. Chaidir Sidqi membenarkan jika warganya berinisial SN dibawa Densus 88.
"Kami dapat konfirmasi dari aparat ada penangkapan. Kalau yang nangkap InsyaAllah dari Densus 88," tegasnya. (hoa/hen)
Load more