Kediri, tvOnenews.com - Ratusan jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang 30, 31 dan 32 asal Kota dan Kabupaten Kediri telah berangkat menuju Tanah Suci untuk menjalankan rukun islam ke lima. Dua calon jemaah haji (cjh) mempunyai cerita sendiri saat akan berangkat ke tanah suci.
Satu CJH kloter 30 itu tertinggal dari rombongan saat diberangkatkan Bupati Kediri, karena saat bus berangkat, jemaah tersebut masih berada di masjid di lingkungan Kantor Pemkab Kediri pada Minggu (4/6).
Mengetahui ada jemaah yang kebingungan tertinggal rombongan, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Permana yang masih berada di tempat pemberangkatan, langsung mendekati dan menenangkan jemaah itu.
"Mboten sah khawatir pak, mpun sing tenang mawon, (tidak usah khawatir pak, yang tenang saja)," kata Bupati Kediri.
Jemaah yang tertinggal itu kemudian diantar satu mobil dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin yang ikut berangkat ke Tanah Suci mendampingi jemaah haji.
Mas Dhito menyebut, jemaah haji yang tertinggal dari rombongan saat berangkat itu, merupakan protret dinamika yang akan terjadi di Arab Saudi nantinya. Untuk itu, sangat penting bagi jemaah haji mengenakan ID Card.
"Menggunakan ID Card dan melihat waktu itu sangat penting, jangan sampai hilang di sana," terangnya.
Sementara pada Senin malam (5/6), seorang calon jemaah haji yang tergabung dalam kloter 32 asal kota Kediri, meminta pulang saat akan diberangkatkan dari Asrama Embarkasi Surabaya menuju Bandara Internasional Juanda Sidoarjo.
Lansia tersebut tiba-tiba meminta kepada petugas untuk turun dari bus nomor satu, untuk kembali pulang ke rumahnya ke Kota Kediri. Meskipun telah dibujuk oleh petugas, namun gagal karena CJH tersebut tetap ingin tidak berangkat dan pulang ke rumahnya.
“Sudah dikomunikasikan dengan keluarga namun belum tersambung. Belum dipastikan tetap di asrama atau dibawa pulang,” jelas Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kediri, Moh Qoyyim.
Dari pengamatan petugas, selama satu minggu terakhir, kondisi psikologi dan kesehatan yang bersangkutan labil, hal tersebut diduga disebabkan akibat anak perempuannya yang berada di rumah, meninggal dunia beberapa waktu lalu.
“Kondisinya baik-baik saja sudah layak berangkat ke Tanah Suci, namun tiba-tiba meminta pulang,” pungkasnya.(min/far)
Load more