Banyuwangi, tvOnenews.com - Penyidik Polresta Banyuwangi terus mendalami penangkapan dua pelaku pembobolan mesin ATM BCA di sebuah swalayan berjaring. Terbaru, polisi mencurigai pelaku sebagai penyandang dana aksi terorisme.
"Kecurigaan ini akan kita kembangkan. Penyidik akan koordinasi dengan Densus 88," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, Rabu (7/5) siang.
Kecurigaan polisi ini bukan tanpa alasan. Selama ini, sejumlah aksi pembobolan ATM ternyata berafiliasi untuk aksi terorisme. Apalagi, uang yang dikuras nilainya cukup banyak. Di Banyuwangi, kedua pelaku AM (41) dan IR (32) berhasil menggasak uang ATM hingga Rp62 juta. Sedangkan di Blitar, mereka menggasak uang di ATM senilai Rp400 juta.
"Nilainya memang fantastis, ini yang kita curigai untuk didalami. Apakah ada jaringan terorisme atau tidak," tegas Kapolresta didampingi Kasat Reskrim Kompol Agus Sobarnapraja.
Dua pelaku pembobolan mesin ATM di swalayan ditangkap tim buser Polresta Banyuwangi, Selasa (6/6) dini hari. Keduanya disergap saat kabur di Yogyakarta tidak kurang dari 24 jam setelah kejadian.
Dari tangan pelaku, diamankan uang tunai hasil membobol ATM senilai Rp30 juta. Diamankan juga sebuah mobil Mitsubishi Xpander yang digunakan beraksi. Pelaku membobol mesin ATM BCA di swalayan berjaring di Kelurahan Lateng, Banyuwangi, Senin (5/6) dini hari.
Aksi pelaku terbilang rapi. Saat beraksi, AM berperan sebagai eksekutor, sedangkan IR mengamati lokasi kejadian. Untuk memuluskan aksinya, AM merusak plafon swalayan, lalu memutus jaringan kabel utama kamera CCTV. Dia beraksi sendirian membongkar mesin ATM menggunakan mesin gerinda. Usai beraksi, mereka langsung kabur ke Yogyakarta. (hoa/far)
Load more