Lumajang, tvOnenews.com – Tim Inafis Satreskrim Polres Malang, melakukan evakuasi sesosok mayat pria dari dasar jurang sedalam 22 meter di jalur perbukitan piket nol km 57, Desa Sumberwuluh, Kecamatan candipuro, Lumajang, Rabu (7/6), yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro.
Mayat korban yang sudah mengeluarakan bau kurang sedap ini, diketahui bernama Apris Fajar Santoso (29) warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, yang bekerja sebagai sopir taksi online ditemukan dalam kondisi tanpa busana di dasar jurang. Tak jauh dari tubuh korban, petugas juga menemukan sebuah jaket dan selimut.
Menurut Akp Wahyu, sebelumnya pihaknya telah memperoleh laporan orang hilang dari pihak keluarga. Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua orang pelaku.
“Korban ini merupakan seorang sopir taksi online yang pada hari Sabtu (3/6) kemarin dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Atas dasar laporan tersebut, kami langsung lakukan penyelidikan dan berhasil menemukan mobil korban dan dua pelakunya,” kata Iptu Wahyu, Rabu (7/6).
Dari hasil interograsi terhadap pelaku, akhirnya polisi berhasil menemukan lokasi pembuangan pelaku yang sebelumnya dieksekusi di wilayah Malang dan selanjutnya dibuang di jurang perbukitan piket nol Lumajang.
“Korban dieksekusi di Malang, terus dibuang di wilayah Lumajang. Jadi, modusnya pelaku ini pesan kendaraan taksi online dengan titik penjemputan di Kepanjen dan minta diantar ke Pantai Balekambang, namun ditengah perjalanan para pelaku langsung melancarkan aksinya untuk menguasai mobil korban. Jadi disini (piket nol) hanya jadi lokasi pembuangan mayat korban saja,” sambungnya.
Usai dilakukan olah TKP, dibantu personil BPBD Kabupaten Lumajang, akhirnya mayat korban langsung dievakuasi untuk selanjutnya dibawa ke Malang guna proses indetifikasi dan penyelidikan lebih lanjut.
“Mayat langsung kita bawa ke malang untuk proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut. Kami masih terus lakukan pengembangan, karena dikhawatirkan masih ada pelaku lain,” pungkasnya. (wso/gol)
Load more