Surabaya, tvOnenews.com - Suasana duka menyelimuti rumah persemayaman Adi Jasa di Jalan Demak Surabaya. Agelina Thania /AN (21), mahasiswi perguruan tinggi swasta Surabaya meninggal dunia dibunuh guru les musik.
Ambar Kristina, tante korban dan Ana Mariani ibu kandung AN, mengaku menemui pelaku R (41) pada 5 Mei 2023. Pertemuan itu dilakukan dua hari setelah AN pergi dari rumah. Dia pamit ujian di kampus, tapi tak pernah kembali lagi.
“Awal-awal tanggal 5 datangin pelaku. Janjian ketemu di Penjaringan, di kos-kosan,” jelas Ambar di Adi Jasa, Jumat (9/6).
Menurut Ambar, keluarga sempat curiga ketika melihat reaksi R yang gugup saat ditanya keberadaan AN.
“Waktu itu keluarga tanya apakah ia tahu keberadaan AN. Pelaku mencurigakan. Karena gugup. Badannya gerak semua. Tangan diputar-putar di baju. Kata pelaku, dia tidak tahu. Terakhir bertemu (AN) pada November 2022,” imbuhnya.
Ana Mariani, ibu kandung korban yang turut dihadirkan polisi ke lokasi pembuangan jenazah AN di jurang Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto pada Rabu (7/6) lalu, juga sempat bertemu pelaku. Namun tak ada permintaan maaf yang terucap. Pelaku justru tidak merasa bersalah.
“Dia (pelaku) itu seperti tidak ada takut. Gemetar juga tidak. Berani lihat saya. Seperti dari sorot mata. Kalau saudara saya ngomong, seperti psikopat,” ujarnya.
“Saya pancing (pelaku) mau cerita. Tapi yang diceritakan berbeda. Tidak bisa saya ungkap, nanti mengganggu penyelidikan,” katanya lagi.
Yang Ana ingat, dua minggu terakhir sebelum AN meninggalkan rumah pada 3 Mei 2023, korban sempat mencari-cari keberadaan STNK mobil Expander milik kakaknya yang selalu dipakai.
“Yang saya tahu, dia mengincar mobil karena tanpa sepengetahuan anak saya mobil digadaikan. Anak saya nanya, dia marah, terus dibunuh,” jelasnya.
Ana sendiri tahu R adalah guru les ekstrakurikuler musik AN saat masih SMA. Meski tidak pernah komunikasi langsung dengan pelaku selama ini, tapi ia juga tak pernah menaruh curiga.
Selain R sudah beristri dan punya anak, hubungan pelaku dengan AN pun hanya sebatas guru dengan siswa. Jika beraktivitas dalam satu band musik pun, grup itu sudah bubar sejak AN kelas 3 SMA.
Ia juga tak tahu ada tidaknya hubungan lebih antara AN dengan R dari sekadar guru dan siswa.
“Saya malah sering goda dia, punya pacar apa belum. Katanya tidak punya. Dia anaknya suka cerita tentang teman,” tandasnya.
Sekadar diketahui, polisi sudah mengamankan pelaku dan barang bukti mobil yang sempat digadaikan R. Tapi belum diungkap jelas motif pembunuhan. (zaz/hen)
Load more