“Ilmu yang terpendam di dalam kitab tersebut, harus kembali dihadirkan,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Para ulama terdahulu, menurut Ipuk, telah mencetak generasi dengan keimanan yang kuat. Sekaligus kecintaan pada negeri yang kokoh. Sehingga, mereka mampu mengusir penjajah kala itu.
“Spirit keimanan dan nasionalisme dari para pejuang dahulu itu, saya kira tidak terlepas dari sentuhan ilmu para ulama, sehingga mereka tidak segan berjuang dengan ikhlas. Hal ini perlu kita gali lebih jauh,” jelasnya.
Harapannya, festival ini tidak sekadar fase keteladanan. Namun, menghadirkan para peneliti dan penggiat kajian ke-Islaman ke Banyuwangi. Apalagi, Banyuwangi memiliki karakter keberagamaan yang unik. Sehingga, cukup menarik diteliti lebih jauh. Apalagi dengan terbukanya sejumlah koleksi kitab-kitab yang dulu tertutup. (hoa/gol)
Load more