Madiun, tvOnenews.com - Sejumlah petugas gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun bersama petugas vaksinator, Sabtu (10/6) mulai gencar melakukan sidak pasar hewan yang ada di Madiun.
Seperti yang dilakukan di pasar hewan Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun ini, petugas gabungan menyisir seluruh lapak penjualan hewan kurban.
Satu persatu ternak yang akan dijual untuk kebutuhan hewan kurban dilihat dan dilakukan pengecekan kondisi kesehatan dan fisik baik kambing maupun sapi untuk memastikan hewan tersebut bebas penyakit dan layak untuk kurban.
Kepala Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Madiun, Bagus Sri Yulianta mengatakan pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi gigi, telinga dan kaki pada hewan yang siap kurban. Selain itu pemeriksaan juga difokuskan pada lalu lintas peredaran hewan kurban dari luar daerah.
“Kita periksa fisiknya, baik gigi, telinga dan kaki-kakinya cacat atau tidak, sudah umur atau belum,” kata Bagus.
Selain kambing, petugas gabungan juga dengan teliti mengecek satu persatu berkode pada sapi untuk melihat asal ternak dan sudah divaksin PMK apa belum. Jika sapi yang masuk Madiun belum di vaksin PMK minimal dosis 1, maka sapi tersebut dilarang dijual di Madiun dan dikembalikan ke daerah asal.
“Yang kita antisipasi dari ternak luar daerah adalah perpindahan penyakit, jadi semisal hewan dari Nganjuk ke sini (Madiun) harus wajib ada vaksinya. Tapi Alhamdulilah hari ini tidak ada temuan baik PMK maupun LSD,” imbuhnya.
Bagus juga mengaku, jika rata-rata yang diperjual belikan di Madiun masih didominasi ternak local, sehingga masih aman karena hewan ternak di Madiun sudah di vaksin semua.
Sementara itu Heri Prasetyo, salah satu pedagang sapi mengaku saat ini daya beli hewan kurban cenderung standart. Dimungkinkan saat menjelang H-3 pembelian hewan kurban akan meningkat.
Selain itu, Heri juga berharap agar jual beli sapi setelah Idul Adha kembali normal. Seperti sapi dari luar Jawa bisa masuk maupun sebaliknya sapi dari Madiun bisa di jual keluar. Agar peternak bisa kembali mendapatkan hasil.
“Saat ini masih sepi mas, mungkin mendekati Hari H nanti mulai ramai. Ya harapanya bisa normal jadi sapi dari luar Jawa bisa masuk dan juga sebaliknya, biar peternak itu kembali bersemangat dan mendapatkan hasil,” ungkap Heri.
Sementara itu, pemeriksaan hewan kurban ini bakal dilakukan secara masif tidak hanya di sejumlah pasar hewan, namun juga dilakukan pada peternak rumahan dan pedagang hewan kurban di pinggir jalan hingga H-1 Idul Adha mendatang. (men/gol)
Load more