Malang, tvOnenews.com - Kebakaran hebat menimpa dua rumah di Kecamatan Bululawang bukan disebabkan korsleting listrik, akan tetapi diduga dibakar oleh seorang pria yang dalam kondisi mabuk atau pengaruh minuman keras, Selasa (13/6) petang.
Informasi didapat wartawan tvOnenews.com, untuk dua rumah yang terbakar yaitu rumah Moch. Wahyu Mulyanto alias Karmo (34) dan rumah ketua RT bernama Rianto (54), semuanya beralamat di Dusun Bakalan 01 RT 003 RW 002 (Selatan Lapangan) Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
"Pelaku pembakaran yang diduga mabuk bernama Zainul Alamsyah alias Jinul (32) adik dari korban yang awal rumahnya dibakar sama pelaku," kata Kapolsek Bululawang, Kompol Ainun Djariya kepada tvOnenews com, Selasa (13/6) malam.
Dijelaskan Ainun, sekitar pukul 16.20 WIB, pelaku yang diduga terpengaruh minuman keras atau mabuk berat, mengamuk, merusak rumah dan membakar rumah kakaknya, yang diketahui bernama Moch Wahyu Mulyanto (34) tahun.
"Namun pelaku dicegah ketua RT bernama Suwarno yang rumahnya juga terbakar, akan tetapi pelaku tambah mengamuk hingga membakar rumah kakak kandungnya," bebernya.
Ketua RT setempat langsung melaporkan ke perangkat desa setempat hingga diteruskan ke Babinsa dan Babinkamtibmas Bakalan.
"Pelaku akhirnya dapat diamankan dan dibawa ke Mapolsek Bululawang," ujar Ainun.
Selanjutnya, pihak Polsek menghubungi Damkar Kabupaten Malang untuk membantu proses pemadaman dua rumah yang sedang dilalap si jago merah.
"Dua mobil kebakaran baik dari PMK Pabrik Gula Krebet dan PMK Kabupaten Malang. Sekitar pukul 17.25 WIB tiba di lokasi untuk melakukan pemadaman pada titik api dengan dibantu masyarakat sekitar," urainya.
Hingga pukul 18.55 WIB, pembasahan selesai dan api dapat dipadamkan. Dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa namun kerugian dua pemilk rumah mencapai Rp300 juta.
"Kerugian material meliputi lima buah BPKB, uang tunai 15 juta, satu buah sepeda motor, dua buah televisi, dua buah kulkas semuanya ludes terbakar hingga seluruh ruangan dua rumah habis terbakar, kerugian diperkirakan Rp300 juta," tuntasnya. (eco/far)
Load more