Malang, tvOnenews.com - Kebakaran menimpa Kapal Nelayan Maju Setia 22 GT 98 yang membawa 28 Anak Buah Kapal (ABK), berada di posisi 09°30’00”LS 112°,12’00″BT di Perairan Samudera India, sisi selatan Kabupaten Malang.
Kapal ini milik saudara Haryono, warga Jalan Tanjung, Cilacap, Jawa Tengah. KM Maju Setia 22 membawa manifes atau penumpang sebanyak 28 orang Anak Buah Kapal (ABK). Mayoritas ABK ini berasal dari Pekalongan dan Cilacap.
Menurut pengurus kapal, diketahui dalam kontak radio jika kapal yang menangkap ikan di sekitaran perairan Sendangbiru, Malang itu, terbakar. Pemilik sekaligus asal KM Maju Setia adalah Hartono, warga Jalan Tanjung, Cilacap, Jawa Tengah.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana membenarkan peristiwa kapal terbakar.
“Seluruh ABK diinformasikan selamat. Sekarang masih proses evakuasi secara bertahap,” ungkap Kholis, Rabu (14/6) sore.
Kholis menjelaskan, ada 7 ABK yang sudah dievakuasi petugas Polairud Polres Malang, Polda Jatim dibantu Basarnas, nelayan Sendangbiru dan TNI AL yang ada di Pos Sendangbiru.
“Seluruh korban berhasil dibawa ke dermaga Sendangbiru. Proses evakuasi masih berlangsung secara bertahap,” tutur Kholis.
"Alhamdulillah seluruh penumpang kapal selamat. Saat ini proses evakuasi masih dilakukan secara bertahap. Dua kapal berhasil mengevakuasi 15 ABK,” ungkap Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, Rabu (14/6) sore.
Diduga, penyebab api yang membakar KM Maju Setia 22, terjadi hubungan pendek arus listrik yang ada di kapal pencari ikan tersebut.
Hingga petang ini, ke 12 ABK yang masih berada di lautan sudah dijemput menggunakan Kapal KMN Maju Setia 28. Ke 12 ABK sudah berada di atas kapal penyelamat sambil memantau kondisi dan puing-puing kapal yang terbakar.
Diperkirakan, ke 12 ABK baru akan tiba di Dermaga Pondok Dadap Sendangbiru pada malam hari ini.
“Diperkirakan nanti malam kapal penyelamat akan sandar di dermaga Sendangbiru. Seluruh ABK selamat, saat ini sudah memperoleh penanganan medis dari tenaga kesehatan Puskesmas Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan,” Kholis menutup.
Dari data manifes KM Maju Jaya 22, 27 ABK yang selamat yakni Mulana Ibrahim selaku Kepala Kamar Mesin (KKM), Caswanto sebagai Mualim 1 dan Andi Purnomo sebagai Mualim 2. Sedangkan para ABK yakni Apnoha, Arif Rahman, Casmin, Caswono, Dani Sayoga, Dimas Zulfan Adziem, Djumaidi Haryono, dan Eko Suratno.
Kemudian Feri Novianto, Haerul Huda, Ikbal Purwanto, Junaidi, Muchamad Fauzi, Muhammad Fajar Sodiq, Muslamet, Risdianto, Riyanto, Rizal Rofianto, Rudi Suprapto, Sugiyanto, Tarofik, Warto, Widhi Adi Dewanto, dan Yusuf Saputra.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal pencari ikan berbobot 98 ton itu berangkat dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) pada Sabtu (3/6/2023) sekitar pukul 05.30 WIB.
Koordinator Tim Operasi Basarnas Surabaya, Ainul Makhdi menyatakan, saat ini proses evakuasi 28 kru kapal masih berlangsung.
"Kami telah koordinasi dengan Pos SAL Sendangbiru, hasilnya KMN. Tunggal Jaya 03 Nahkoda Ambon telah berangkat evakuasi 8 orang berangkat jam 09.00 WIB, Rabu pagi," ujar Ainul Makhdi dalam keterangannya, Rabu (14/6).
Ainul memperkirakan kapal penyelamat itu tiba di Sendangbiru pada Rabu malam. Sedangkan ABK KM Maju Jaya 22 lainnya akan dievakuasi secara bertahap menggunakan kapal-kapal nelayan dibantu oleh personel Basarnas Surabaya, Pos TNI Angkatan Laut di Sendangbiru, dan nelayan-nelayan setempat. (eco/hen)
Load more