Probolinggo, tvOnenews.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonensia (PMII) Kabupaten Probolinggo, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Daerah (Pemkab) Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan Probolinggo, pada Kamis (15/6).
Abdul Rozak, koordinator demo mahasiswa dalam orasinya menyampaikan, bahwa saat ini kinerja wakil bupati dianggap tidak berpihak pada rakyat. Bahkan, mahasiswa menilai anggaran daerah senilai ratusan miliar itu mubazir, hanya dipergunakan untuk belanja mobil dinas dan kunjungan ke daerah yang tidak bermanfaat bagi penduduk Probolinggo.
"Banyak catatan hitam atau tidak tepat sasaran atas kinerja Pemkab Probolinggo selama beberapa dekade ini," terangnya.
Para mahasiswa meminta Wakil Bupati Timboel Prihanjoko atau Sekretaris Daerah Ugas Irwanto, untuk menemui para pengunjuk rasa. Namun, permintaan tersebut tidak dipenuhi karena yang bersangkutan tidak ada di tempat.
"Hanya ditemui oleh Staf Ahli Bupati Agus Muhson, padahal menurut pengunjuk rasa, tidak bisa mewakili kedua pejabat tersebut," tambahnya.
Aksi unjuk rasa mahasiswa itu digelar semata-mata sebagai upaya mengemukakan pendapat di depan umum atau kritikan kepada pemerintah setempat, agar lebih baik dari yang sebelumnya.
"Pasca Pemkab Probolinggo terkena OTT KPK, seharusnya kinerjanya lebih berhati-hati dan pro rakyatnya," pungkasnya.
Seharusnya pimpinan daerah Pemkab Probolinggo menemui pengunjuk rasa mahasiswa, untuk memberikan jawaban yang jelas dan transparan. Mahasiswa PMII akan melakukan unjuk rasa yang lebih besar, jika aspirasinya tidak segera direspon. (msn/far)
Load more