Bojonegoro, tvOnenews.com - Rencana door to door pengisian kuisioner yang akan dilakukan tim pembebasan lahan untuk Bendungan Karangnongko di Desa Ngelo Kecamatan Margomulyo Bojonegoro, ditolak ratusan warga.
Agus Rismanto Susanto, Kuasa Hukum Warga Ngelo mengatakan bahwa, upaya kuisioner kembali secara door to door dianggap warga sebagai upaya intimidasi.
"Warga Ngelo sudah melakukan kuisioner pertama sebelumnya, kenapa mau dilakukan lagi setelah ada penolakan pengukuran tanah milik warga, ini kita curigai sebagai siasat bisa untuk masuk ke rumah-rumah warga tanpa pendampingan, dikhawatirkan ada intimidasi," ujar Gus Ris.
"Akhirnya usai ada pertemuan pemkab dan perwakilan warga di rumah perangkat desa setempat, kuisioner diserahkan kepada perangkat untuk diisi warga, yang setuju relokasi dan tidak," disampaikan Gus Ris.
Saat tim pemkab akan bergeser ke Dusun Matar bertemu dengan warga, kemudian diberhentikan dan diminta untuk kembali pulang untuk melapor ke Bupati dan BPN, bahwa warga tidak mau diukur tanahnya.
"Masyarakat Ngelo menolak pengukuran sampai dengan adanya surat rekomendasi dari Kementerian Hutan yang dibawah oleh Pemkab Bojonegoro yang isinya tentang titik koordinat relokasi yang ditentukan untuk merelokasi warga terdampak Bendungan Karangnongko," ungkap Gus Ris.
Load more