Blitar, tvOenews.com - Untuk melestarikan kearifan lokal dalam melayani pengunjung dan pasien, tenaga kesehatan dan petugas Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar, setiap hari Jumat melayani dengan menggunakan pakaian adan dan bahasa daerah.
Seluruh petugas di rumah sakit setiap hari Jumat juga diwajibkan untuk mengenakan pakaian tradisional jawa, seperti kebaya dan blangkon cakrapalah khas milik Kabupaten Blitar.
"Kalau setiap Jumat petugas memakai baju kebaya Jawa untuk yang perempuan, sementara yang pria pakai blangkon kepala cakrapalah," jelasnya, Jumat (16/06).
Tidak hanya kepada pasien dan pengunjung RS, bahkan setiap agenda rapat internal rumah sakit, dokter hingga karyawan juga diwajibkan untuk menggunakan bahasa daerah.
"Rapat pagi dan semua kegiatan menggunakan Bahasa Jawa kromo," katanya.
Lanjut Woro, untuk kecepatan dan kemudahan melayani pasien saat ini pelayanan di RS Ngudi Waluyo telah beralih dengan menggunakan digital, namun dengan menggunakan bahasa daerah dan pakaian adat rumah sakit masih menjaga identitas dan ciri khas lokal dalam berkomunikasi.
"Itulah, kita bisa segera pelayanan tranformasi digital dengan cepat adaptasi, tetapi adat kita jangan dilupakan, kalau orang Jawa ya adat Jawa, sesuai pasien terbanyak budaya adat nya," imbuhnya.
Sementara itu Sugito (52) salah satu keluarga pasien mengapresiasi dengan adanya pelayanan petugas dengan menggunakan bahasa daerah, karena pasien merasa lebih dekat dan terlayani dengan maksimal.
"Komunikasi dengan petugas dan dokter menggunakan bahasa jawa kromo, jadi kami pasien merasa lebih akrab dan terlayani dengan baik," terangnya. (min/hen)
Load more