Bojonegoro, tvOnenews.com - Warga Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro terdampak pembangunan Bendungan Karangnongko sangat menyayangkan sikap Kepala Desa mereka yang dinilai kurang mendukung tuntutan warganya.
Sujono, salah warga Desa Ngelo mengatakan jika ada informasi terkait progress pembebasan lahan dari Pemkab setempat, warga tidak pernah diberitahu.
"Akhir-akhir ini beliaunya (pak kades) kalau ada surat atau kegiatan acara tim pembebasan lahan dari Pemkab, tidak pernah memberitahu kepada warganya. Seperti waktu kemarin ada tim pembebasan lahan pak David dari PU SDA ke sini juga tidak ada pemberitahuan ke warga atau kepada forum sebagai perwakilan masyarakat, namun tidak dilakukan, malah dia katanya pergi ke Bojonegoro," ungkap Sujono.
"Sikap itu dinilai warga saat ini kades masa bodoh terhadap warganya, dan seolah-olah tidak mendukung kami, apalagi terkait permintaan warga yang minta relokasi," lanjutnya.
Sujono juga menegaskan bahwa warga bersama forum desa hampir tiap malam berdiskusi menanggapi tindak lanjut proses pembebasan lahan yang hingga saat ini belum ada kejelasan.
"Tiap malam kita ngobrol-ngobrol dengan warga dan telah disepakati bersama bahwa kami akan sampaikan lewat kuasa hukum kami, yakni pemkab harus menunjukkan dokumen legalitas dari kementerian terkait tuntutan warga. Kemudian juga ada musyawarah yang mufakat yg menghasilkan kesanggupan pemerintah memenuhi keinginan warga dan kesanggupan pemerintah memenuhi tuntutan warga harus di tuangkan secara tertulis," tandasnya.
Ada tiga point tuntutan warga yakni pokok warga meminta dukumen legalitas dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait KKPR, kemudian jaminan tertulis dari pemkab akan merelokasi warga sesuai permintaan.
"Jika point tuntutan warga tidak dipenuhi, maka kami tetap menolak didatangi tim pemkab dan BPN ke Desa Ngelo untuk mengukur tanah kami kedesa," tegas Sujono.
Sementara terpisah dikonfirmasi Kepala Desa Ngelo, Tri Mariyono menanggapi kalau dikatakan kurang peduli bahwa sikapnya saat ini sudah menampung aspirasi masyarakat dan sudah disampaikan ke pemkab.
"Ya mbak kurang peduli bagaimana to mbak, sosialisasi juga di jalankan terus dan ada kejadian juga baru- baru saja, kalau saya sebenarnya mengalir saja karena juga posisi menampung aspirasi masyarakat dan sudah saya sampaikan ke pemkab masalah hasil ya kita menunggu maaf itu mbak," kata Kades Tri Mulyono melalui chatting WhatsApp.
Bahkan juga ditambahkan Kades Tri Mulyono juga dimarahi pihak PU SDA karena tidak mendampingi saat tim Pembebasan lahan ke Ngelo, pada Kamis kemarin.
"Ya betul kemarin tanggal 14 hari Rabu lalu pada hari Senin sudah saya kumpulkan semua perangkat saya, dan termasuk perangkat sampaikan bahwa tanggal 14 ada pengukuran perbatasan Bangsawan Solo maka harap untuk stanby karena saya ada undangan dua tempat bila waktu nuntut saya tetap nyusul di lapangan," imbuhnya.
Untuk rencana kegiatan progres tim Pembebasan lahan, dikatakan belum ada.
“Setelah ini kalau ada tim turun saya akan tetap dampingi apabila ada undangan akan saya wakilkan," ujarnya. (dra/gol)
Load more