Jember, tvOnenews.com - Kekeringan yang melanda tiga wilayah di Kecamatan Patrang, Jember, Jawa Timur berdampak krisis air bersih.
Sekitar 110 kepala keluarga di tiga lokasi tersebut krisis air bersih akibat sumur mengering. Mereka terpaksa mandi dan mencuci pakaian di Sungai Rembangan yang airnya juga kotor. Sementara jika untuk kebutuhan minum dan memasak, mereka membeli air isi ulang.
"Kalau pagi dan sore, Sungai Rembangan penuh warga untuk mandi dan mencuci," jelas Munir, ketua RW setempat.
Selain air sumur menyusut dan mengering, air sumur keruh dan berbau. "Warga bener-bener membutuhkan air bersih," Kata Munir.
Gayung pun bersambut, BPBD Kabupaten Jember akhirnya turun tangan. BPBD Jember menggelontor bersih.
"Kami membawa mobil tangki berkapasitas 5 ribu liter air," jelas Penta Patria, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember pada Selasa (20/6) siang.
Selain droping 5 ribu liter air bersih, BPBD Jember juga membagikan puluhan jirigen air secara gratis. Dengan syarat membawa kartu keluarga. Selain itu, untuk memudahkan warga mendapat air bersih, BPBD Jember juga menyediakan tandon air agar warga mudah mengambil air bersih.
"Jurigen kita bagikan sesuai jumlah kartu keluarga yang terkumpul," kata Penta.
Jurigen 20 literan tersebut dibagikan pada warga agar memudahkan warga mengangkut air. Droping air ini akan terus dilakukan sesuai kebutuhan warga.
"Di lingkungan Darungan ada 40 KK yang butuh air bersih. Sementara di lingkungan Tegalbatu dan Cangkring, hari ini kami asesment dulu untuk mengetahui kebutuhan warga," kata Penta.
Warga pun langsung menyerbu lokasi droping air BPBD Jember dengan membawa ember dan jurigen.
Sementara itu, Mastura, warga setempat mengaku senang dengan adanya droping air bersih tersebut. Dengan begitu, Mastura hemat uang untuk membeli air isi ulang.
"Saya senang sekali dapat bantuan air bersih. Karena untuk mendapatkan air bersih, saya harus mengeluarkan uang 5 ribu untuk membeli air isi ulang. Air tersebut untuk keperluan minum dan masak," jelas Mastura.
Mastura dan warga lain berharap pemerintah membangun sumur bor atau artesis di sekitar rumah warga.
"Biar gak kekeringan lagi dan tidak tergantung bantuan air bersih," kata Mastura. (sss/gol)
Load more