Pada acara pengajian ini, terdapat tiga penceramah, di antaranya adalah Pengasuh Pondok Tahfidz Al Itqon, Kiai Sepuh Zainullah Muslim, Pengasuh MT At Tafkir, Ustadz Fuad Sya'ban, dan Pengasuh MT Nur Arafah Ustadz Junaedi.
Dalam tausiah yang disampaikan, mereka mengkritik sistem ekonomi kapitalisme, dimana dolar Amerika menjadi alat hegemoni di negara-negara Muslim. Umat Islam juga diajak untuk membebaskan diri dari penjajahan, termasuk penggunaan dolar Amerika Serikat, dan kembali menggunakan dinar dan dirham seperti pada zaman Nabi.
"Adalah kewajiban umat Islam untuk membebaskan diri dari penjajahan, termasuk dolar AS. Selain itu, penting bagi bangsa Muslim untuk menggunakan mata uang dinar dan dirham sebagai implementasi dari sebagian syariat Islam," ungkap salah satu penceramah.
Namun, warga yang meminta pembubaran kegiatan pengajian tersebut tampaknya tidak sepenuhnya setuju dengan ajaran yang disampaikan oleh Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda.
Menariknya, Kiai Sepuh Zainullah Muslim, salah satu penceramah yang hadir dalam pengajian tersebut, pernah menghadapi protes dari Banser pada tahun 2020 karena diduga terlibat dalam pengkaderan organisasi terlarang, Hizb ut-Tahrir Indonesia (HTI). (asg/gol)
Load more