Dugaan pelecehan seksual itu terungkap saat ada salah satu warga yang mendapati anaknya tidak mau mengaji selama beberapa hari. Awalnya saat ditanya anak perempuan itu hanya diam dan tidak menceritakan pada orang tuanya.
"Pak B (inisial) ini pertama kali mengetahui, jadi putrinya itu gak mau ngaji dan hanya tidur saja. Selama beberapa hari gak mau ngaji, pak B kemudian tanya ke warga lain dan mendapati ada anak yang juga tidak mau berangkat ngaji," jelasnya Joko.
"Setelah itu, sama pak B coba ditanyain anaknya dan pada akhirnya si anak terus terang cerita kepada orangtuanya gak mau ngaji karena gak mau sama guru-nya. Menurut informasi pelecehannya itu dengan memegang-megang atau meraba," sambungnya.
Lanjut Joko katakan, dalam musyawarah dirumah pak RW, pelaku disuruh meminta maaf kepada semua keluarga korban. Ternyata hasil musyawarah tersebut tidak disetujui oleh keluarga korban.
"Setelah pulang dari rumah Ketua RW pada sekitar pukul 22.00 WIB itu DS dibawa lagi rame-rame sama warga sekitar. Dari keluarga korban meminta permasalahan ditangani pihak berwajib," jelasnya.
Akhirnya, dia katakan, diambilah keputusan kasus ditangani oleh petugas kepolisian. Pada hari yang sama DS pun dibawah oleh petugas kepolisian guna proses penyelidikan.
Sementara itu , Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga saat dikonfirmasi awak media membenarkan terkait guru ngaji yang melakukan tindakan pencabulan terhadap murid ngajinya.
Load more