Banyuwangi, tvOnenews.com - Menjelang Idul Adha, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi menggelar sweeping ternak kurban, Kamis (22/6). Aksi ini mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang masih rawan muncul.
“Pemeriksaan lainnya kondisi fisik. Jika sehat, ternak akan lincah, bulunya klimis dan cuping hidung basah,” kata Plh. Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Drh. Nanang Sugiarto.
Dari 12 titik pedagang ternak yang diperiksa, seluruhnya dipastikan sehat. Pihaknya memberikan sertifikat veteriner bagi pedagang ternak yang dinyatakan sehat. Pemeriksaan ini juga dilakukan serempak di 25 kecamatan di Banyuwangi. Kegiatan ini untuk memastikan seluruh hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat.
“Pemeriksaan ini fokus pada pedagang kambing berskala kecil. Sebelumnya, kami menyasar pedagang skala besar,” jelas Nanang.
Pemeriksaan kali ini menggunakan metode post mortem. Artinya, pihaknya hanya memeriksa kondisi luar ternak. Mulai asal–usul ternak, cara perawatan dan kondisi fisik ternak. Kegiatan ini sekaligus mengantisipasi kemungkinan ternak terjangkit PMK.
Selain pemeriksaan fisik, pihaknya akan melakukan pemeriksaan ante mortem saat pemotongan hewan kurban. Kegiatan ini akan dilakukan di setiap masjid yang melakukan kurban. Hal ini untuk memastikan daging yang akan dibagikan ke warga dalam kondisi sehat.
“Kami juga lakukan sosialisasi ke masjid-masjid yang akan melakukan kurban untuk memastikan kondisi ternaknya benar-benar sehat,” tegasnya.
Menurut Nanang, meski belum ada laporan lagi kasus PMK, Banyuwangi masih masuk zona merah. Artinya, masih rawan munculnya kasus. Apalagi secara regional Jatim, kasus PMK masih kategori siaga. Lalu, prosentase vaksinasi ternak di Banyuwangi pada tahap 1 baru mencapai 60 persen.
“Kalau sampai hari ini, belum ada lagi laporan PMK yang masuk. Tapi, bukan berarti sudah tidak ada. Bisa jadi, peternak ada yang tidak melapor,” tutupnya. (hoa/hen)
Load more