Surabaya, tvOnenews.com – Ratusan guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Surabaya yang menjadi korban dugaan penggelapan Koperasi Tegar, mendesak Ketua Koperasi M.Iskak menjual aset pasar yang dimilikinya. Hal ini karena hasil dari pembelian lahan dan bangunannya diambil dari uang koperasi. Para guru berharap uang koperasi bisa secepatnya dicairkan.
“Saat itu, Pak Iskak yang saya temui mengatakan bahwa uang koperasi tersebut dipakai olehnya untuk membeli lahan dan dibangun pasar di Kawasan Wonorejo,” ungkap Imam Bahrozi, salah satu guru yang juga menjadi korban.
Imam Bahrowi, yang saat ini menjadi pengurus Wakil Bendahara Koperasi Tegar yang baru, mengatakan, uang anggota koperasi ini diambil secara bertahap oleh Pak Iskak untuk membeli lahan, salah satunya dibangun untuk pasar. Sampai saat ini pasar tersebut masih beroperasi, dan dikelola oleh pihak keluarga Iskak.
Tak hanya untuk membangun pasar, lanjut Imam, Iskak juga membangun rumah dan kos-kosan dari uang anggota Koperasi Tegar. Pasar di Wonorejo hanya salah satu asset milik Iskak yang dibeli dari uang Koperasi. Selebihnya, dia juga membangun rumah dan kos-kosan untuk dijadikan aset.
Karena dana koperasi macet, para guru ini mendesak Iskak menjual aset yang dimilikinya, salah satunya pasar tersebut untuk membayar ganti rugi pada guru yang uangnya telah dipakai. Sambil menunggu lahan pasar laku, para guru yang telah membentuk paguyuban ini akan mengelola pasar tersebut.
“Saat mediasi yang dihadiri oleh Wakil Walikota Surabaya Armudji, salah satunya membahas pengelolahan pasar akan diambil alih. Selanjutnya uang dari pasar itu akan dibagikan kepada anggota Koperasi. Namun, kita juga masih akan berkonsultasi dengan notaris terkait hal ini,” papar Imam, saat ditemui di rumahnya di kawasan Mejoyo, Surabaya.
Load more