Malang, tvOnenews.com - Seorang laki-laki diduga petani tebu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di ladang tebu miliknya di Dusun Baran, Desa Urek Urek Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat (23/6).
Informasi yang didapat, identitas korban bernama M Masykur (59) warga Jalan Arjuna RT 18 RW 05 Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
"Korban ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 13.20 WIB, Jumat (23/6) siang di ladang tebu miliknya, di Dusun Baran Desa Urek Urek Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang," kata Kapolsek Gondanglegi, Kompol Pudjiono saat dikonfirmasi awak media, Jumat (23/6) petang.
Terkait kronologi, Pudjiono menjelaskan sekitar pukul 09.00 WIB, korban berpamitan kepada istrinya, Novianti (49) akan membakar daun tebu (daduk) yang sudah kering di ladang tebu miliknya sendiri.
"Jadi sekitar pukul 12.20 WIB korban ditunggu oleh istrinya, bahkan istrinya beberapa kali menelepon korban namun tidak ada jawaban," ujarnya.
Karena ada yang janggal karena kebiasaan korban kalau ditelepon selalu dijawab. Istri korban bersama warga sekitar mencari di ladang tebu milik korban.
"Sesampai di lokasi, istri korban dan warga terkejut melihat korban ditemukan telah meninggal dunia dalam kondisi sekujur tubuhnya dalam keadaan sudah terbakar api (gosong) di tengah ladang tebu milik saudaranya bernama Mat Sa'i," bebernya.
Selanjutnya, jenazah korban langsung dievakuasi ke rumah duka oleh warga sekitar yang lokasi lahan tebunya tidak jauh dari rumah korban.
"Sampai di rumah duka, perangkat setempat baru melaporkan ke Polsek Gondanglegi," imbuh Kapolsek Gondanglegi.
"Karena istri dan keluarga korban tidak menghendaki untuk autopsi jenazah, dari pemeriksaan luar oleh Bidan Desa Ririn Restati, bahwa tidak diketemukan luka benda tajam atau tumpul, dan hanya ditemukan luka bakar di sekujur tubuh korban," sambungnya.
Terkait korban meninggal, Pudjiono menjelaskan, diduga saat korban membakar daun tebu miliknya, api menjalar ke ladang milik Mat Sa' i, yang berbatasan atau satu lokasi dengan milik korban.
"Korban berusaha memadamkan api yang menjalar tersebut, tetapi tidak berhasil karena api sudah membesar dan berasap. Hingga membuat korban panik dan sesak nafas, sampai terjatuh tertelungkup," ujarnya.
"Saat korban terjatuh, api yang membesar menyambar tubuhnya hingga korban tak bisa menyelamatkan diri dan meninggal dunia," pungkasnya.
Dalam kejadian ini, pihak keluarga korban membuat surat pernyataan tidak akan menuntut secara hukum kepada pihak manapun dan tidak menghendaki untuk autopsi jenazah.
"Petugas hanya membawa barang bukti yang ditemukan di lokasi berupa satu pasang sepatu boot yang masih dipakai korban, satu buah topi warna putih pendek warna abu-abu dan satu buah sabit guna pelaporan ke pimpinan," tuntasnya. (eco/far)
Load more