Tuban, tvOnenews.com - Sebanyak 55 nama pemilih diduga fiktif, masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu serentak tahun 2024 yang ditetapkan beberapa hari lalu, berhasil diungkap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Puluhan nama pemilik diduga fiktif ini, rawan disalahgunakan pihak tak bertanggung jawab.
Nama-nama tak berwujud ini ditemukan jajaran Bawaslu Tuban di tempat pemungutan suara (TPS) empat Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban Kota.
Ironisnya, daftar pemilih ini tercatat secara administrasi, namun keberadaannya tidak pernah ditemukan petugas. Bahkan, seluruh nama memiliki nomor induk keluarga yang sama atau masuk dalam satu kartu keluarga (KK).
Dijelaskan M. Arifin, Komisioner Bawaslu Kabupaten Tuban, temuan ini bermula dari banyaknya data pemilih yang anomali atau tidak lengkap, sebanyak 877 orang. Setelah dilakukan penelusuran lebih detail, ditemukan daftar pemilih mencurigakan, karena satu KK berisi 55 orang.
“Setelah kita telusuri, terdapat 877 pemilih anomali atau datanya tidak lengkap, diantaranya ada satu KK berisi 55 pemilih,” Ungkap M Arifin kepada wartawan.
Dari jumlah nama yang fiktif tersebut, lanjut M. Arifin, setelah dilakukan penelusuran di lapangan, hanya tiga pemilih yang ditemukan. Bahkan, ketiganya diketahui telah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Sementara 52 pemilih lainnya tidak pernah ditemukan.
“Saat kita sandingkan dengan data Pilkada tahun 2013, hanya dapat ditemukan 3 orang. Itupun menurut keluarga yang bersangkutan telah meninggal,” tandasnya.
Load more