Surabaya, tvOnenews.com – Diduga hendak melakukan tawuran, belasan pemuda diamankan petugas gabungan dari Jajaran Polrestabes Surabaya. Mereka ditangkap saat petugas melakukan patroli keliling, di sejumlah titik rawan kejahatan. Dari tangan mereka, polisi mengamankan barang bukti berupa senjata tajam, botol miras dan 4 motor yang diduga hasil curanmor.
Patroli petugas gabungan di sejumlah titik rawan kejahatan jalanan ini diawali dengan apel bersama di halaman Mapolsek Simokerto, Surabaya, Minggu dinihari (25/06). Usai menggelar apel, para petugas melanjutkan dengan patroli keliling di sejumlah jalan yang dianggap rawan tindak kriminalitas, diantaranya di Jalan Ngaglik, Kedung Cowek, Kenjeran, Rajawali, Gundih, dan Krembangan.
Kaposlek Simokerto Kompol A. R Dwi Nugroho menyebutkan kegiatan patrol keliling pada malam hari ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini karena dengan giat patroli bisa mengurangi kejahatan dan masyarakat menjadi merasa aman dan nyaman, saat berada di perjalanan.
“Patroli keliling di malam hari yang dilakukan petugas gabungan Jajaran Polrestabes Surabaya ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan patrol ini di sejumlah titik rawan kejahatan jalanan ini, kami ingin menciptakan situasi yang kondusif. Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman saat di jalan,” ungkap Kompol Dwi Nugroho, Kapolsek Simokerto Surabaya.
“Sebelas pemuda kami amankan ke Mapolsek Simokerto karena diduga hendak melakukan tawuran. Barang bukti yang kami amankan berupa satu senjata tajam, satu botol minuman keras, dan empat kendaraan bermotor yang diduga hasil dari curanmor,” terang Dwi Nugroho.
Sedangkan genk motor yang diamankan petugas ini genknya bernama All Star. Jadi mereka diamankan saat sedang nongkrong di pinggir jalan. Mereka tidak bisa kabur karena petugas langsung mengepungnya dari beberapa sisi.
“Untuk genk motor yang dimaksud bernama All Star. Perekrutan genk ini dengan cara mengajak anak-anak muda, dan apabila menolak ajakan mereka, yang bersangkutan melakukan pengancaman sekaligus perudungan atau bullying. Bahkan pemukulan, terutama kapada anak di bawah umur, sehingga mau tidak mau anak tersebut mengikuti genk motor tersebut,” pungkasnya. (msi/hen)
Load more