Banyuwangi, tvOnenews.com - Beras impor dari Thailand kembali mendarat di Banyuwangi, totalnya sebanyak 6194 ton. Beras ini untuk cadangan pemerintah dan disimpan di gudang Bulog.
Jumlah beras impor kali kedua ini lebih banyak dibandingkan sebelumnya sebanyak 4100 ton. Impor terbaru ini mulai dibongkar di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi sejak Sabtu (24/6) lalu.
Jatah beras impor ini, menurut Harnisun, diperuntukkan ke wilayah Bali sebanyak 2000 ton. Sisanya akan dikirim ke daerah NTT dan daerah timur lain yang defisit beras.
“Jadi, sementara kita tampung dulu ke gudang Bulog. Sekarang masih proses bongkar di Tanjungwangi,” jelasnya.
Dengan datangnya beras impor ini, jumlah cadangan beras di gudang Bulog Banyuwangi mencapai 8000 ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan harian cadangan pangan di Banyuwangi. Setiap harinya, kebutuhan cadangan beras hanya sekitar 1263 ton.
Menurut Harnisun, pihaknya hanya bertugas menampung beras impor tersebut. Selanjutnya, menunggu perintah dari pusat untuk distribusi.
“Intinya, kami hanya menampung sambil menunggu perintah lanjutan. Yang jelas, fokus pertama untuk ke Bali,” tutupnya.
Beras cadangan pemerintah adalah beras untuk mengantisipasi kondisi darurat pangan. Diantaranya, ketika situasi darurat, kerawanan pangan pasca bencana dan untuk operasi pasar ketika harga beras melambung. (hoa/hen)
Load more