Banyuwangi, tvOnenews.com - Pengelolaan sampah di Banyuwangi dibuat kolaboratif. Terbaru, melibatkan para siswa, mulai SD hingga SMA. Targetnya, anak-anak diajari peduli dengan pengelolaan sampah sejak dini. Pengelolaan sampah berbasis siswa ini, didampingi langsung Dinas Lingkungan Kabupaten Banyuwangi.
“Kami bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata. Yaitu, sekolah yang peduli lingkungan,” kata Kepala UPT Pengelolaan Persampahan DLH Banyuwangi, Amrulloh disela seminar
“Edukasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan pada Program UKS,” Selasa (27/6) pagi.
Saat ini, baru sekitar 15 persen sekolah di Banyuwangi yang bergabung dalam Adiwiyata. Kendalanya beragam. Salah satunya, kesadaran siswa yang masih minim. Apalagi, program ini sifatnya sukarela. Meski begitu, pihaknya terus bergerak melakukan edukasi ke sekolah-sekolah.
“Kegiatan ini bertajuk Program Banyuwangi Hijau. Bagaimana kita melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah secara berkelanjutan,” jelasnya.
Terbaru, pihaknya juga menyiapkan pengolahan sampah terpadu di Songgon. Tempat ini akan menampung sampah dari 33 desa di enam kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Sempu, Singojuruh, Kabat, Rogojampi dan Songgon.
Load more