Sementara dari pengamatannya selama di Madinah dan Makkah, jemaah berisiko tinggi mendapat pendampingan ketat dari PPIH maupun Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) masing-masing.
"Para jemaah lansia juga nurut saat diarahkan untuk tidak keluar dari pemondokan siang hari karena cuaca terik, serta jarak ke Masjidil Haram yang cukup jauh bila dengan jalan kaki sekira 2,5 hingga 3 km," lanjutnya.
Gus Yani juga mengaku terus melakukan komunikasi intens dengan para jemaah asal Gresik untuk memantau keadaan dan kondisinya. Setiap kali bertanya tentang pelayanan, jemaah mengatakan sudah cukup baik, hotelnya bagus, pelayanan kesehatan bagus, makanannya juga lumayan.
“Walau jarak hotelnya jauh di sektor 6 wilayah Sisyah Aziziah namun tidak ada alasan bagi jemaah haji Gresik untuk tidak ke Masjid Al Harram karena ada layanan bus shalawatnya 24 jam,” tuturnya.
Gus Yani, mengaku pelayanan haji terus mengalami peningkatan signifikan.
"Alhamdulillah, layanan haji terus mengalami peningkatan meski ada kejadian haji terlantar di Muzdalifah dan Mina," ucap Yani.
Menurutnya, penyelenggaraan haji semakin bagus dan teratur, baik dari pemondokan hingga makanan. Kesan ini muncul, aku Gus Yani, karena dirinya pernah berhaji pada tahun 2015 silam.
Perbaikan layanan bahkan tidak hanya dia rasakan saat di Tanah Suci. Perubahan signifikan juga sudah terjadi sejak awal proses pemberangkatan haji dari embarkasi. Secara umum, menurut bupati, mereka merasa puas terlayani.
Load more