Bojonegoro, tvOnenews.com - Warga Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro yang terdampak Bendungan Karangnongko berkomitmen pada kesepakatan untuk menghormati warga yang menginginkan tanahnya diukur terlebih dahulu.
Agus Rismanto Susanto sebagai Kuasa Hukum Warga Ngelo mengatakan bahwa, hingga hari ini belum dilakukan pengukuran oleh tim pembebasan lahan. Padahal, sudah terjadi kesepakatan antara warga dan tim sepekan yang lalu.
"Kita komitmen hasil pertemuan di kantor BPN dan di Desa Ngelo, sudah dipersilahkan tim dan warga yang tanahnya mau diukur lebih dulu, kita tidak ada intimidasi malah hal itu disampaikan langsung di depan Kepala PU SDA, ganti untung maupun rugi diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan jika ada yang belum dipahami," terang Gus Ris.
"Jangan sampai ada informasi yang tidak sama terkait data warga yang mau diukur, dan memanfaatkan situasi ini untuk membuat warga tidak kondusif," lanjut Gus Ris.
Data yang disampaikan petugas satgas A, tambah Gus Ris, sebelumnya terdapat 13 KK yang mau diukur, kemarin malam diinformasikan ada tambahan menjadi 16 KK dengan luas lahan sekitar 36 bidang. Sementara warga lainnya masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kepala BPN Bojonegoro, Andreas Rochyadi saat ditemui tvOnenews.com di kantornya mengatakan, hingga hari ini belum bisa melakukan pengukuran karena patoknya belum dikirim kembali ke Desa Ngelo.
"Kami menunggu patok sebagai tanda pada lahan yang diukur dipasang PU SDA untuk memudahkan kita melihat batas tanahnya,” jelas Andreas. (dra/gol)
Load more