Lumajang, tvOnenews.com - Pupus sudah harapan sejumlah petani tembakau di sejumlah wilayah desa di Kabupaten Lumajang, pasca hujan lebat selama beberapa hari merendam tanaman tembakau yang baru mereka tanam.
Sebab, akibat terlalu lama terendam air hujan dan peningkatan debut air di sejumlah saluran irigasi yang meluap, menyebabkan tanaman tembakau yang baru sebulan ditanam menjadi rusak akibat bagian batang dan akarnya membusuk.
Muhammad Sholeh (49) salah satu petani tembakau lokal asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, kini hanya bisa pasrah saat melihat ribuan tanaman tembakau lokal miliknya, perlahan-lahan layu dan mati.
“Rusak semua, ini akibat 3 hari hujan tak berhenti. Ditambah lagi air meluap dari saluran irigasi. Dampaknya ya semua tanaman tembakau milik saya dan petani lainnya yang terendam dipastikan mati. Tidak bisa diselamatkan lagi karena bagian akar dan batangnya langsung membusuk dan daunnya juga langsung layu,” kata Sholeh kepada tvOnenes.com, Selasa (4/7).
Hal serupa juga dialami Ahmad Nurwahid (61) petani tembakau jenis White Burley asal Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, yang dipastikan akan menanggung kerugian hingga puluhan juta rupiah, akibat 18 ribu batang tanaman tembakau yang baru berumur 1,5 bulan sudah tidak bisa diselamatkan lagi, setelah terdendam air hujan.
“Sebelumnya saya menanam 18 ribu, jenis White Burley, semuanya rusak. Padahal ini sudah berumur 1,5 bulan dan sudah keluar daun. Sudah beberapa kali dilakukan pemupukan. Tapi kini sudah membusuk semua dan tidak bisa diselamatkan lagi. Terpakasa ya harus dicabuti,” jelas Ahmad.
Padahal, modal untuk menanam dan merawat tembakau White Burley ini didapatkan Ahmad dari hasil menjual satu ekor ternak sapinya, dengan harapan pada musim tanam tembakau kali ini akan membuahkan hasil yang maksimal, namun kenyataanya terbalik.
Load more