Tuban, tvOnenews.com - Ratusan hektare tanaman padi milik para petani di Desa Kebonharjo dan Desa Karangtengah, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, rusak diserang hama wereng. Tanaman padi berusia antara 40 hingga 50 hari itu rusak parah. Sebagian besar membusuk dan kering.
Menurut para petani, serangan hama wereng sudah terjadi sejak tanaman padi masuk usia 30 hari. Hama sempat mereda setelah dilakukan penyemprotan obat-obatan. Namun, sepekan setelahnya, hama wereng justru semakin mengganas hingga membuat ratusan hektare tanaman padi di dua desa tersebut mati.
Akibat serangan hama wereng ini, para petani dipastikan gagal panen dan mereka merugi hingga puluhan juta rupiah. Petani khawatir akan mengalami paceklik, karena serangan hama wereng ini sudah keempat kalinya.
Bahkan, menurut para petani, serangan hama wereng seperti ini sudah terjadi selama 4 kali musim tanam, sehingga warga setempat mengalami paceklik.
“Petani disini ibaratnya diiris daginge mboten metu getehi (diiris dagingnya tidak keluar darahnya, red). kami rugi besar, sudah 3 kali tanam tidak panen, mau tanam ke 4 kali ini nggak panen lagi karena ini dihabiskan wereng,” ungkap Mohammad Nurul Huda, petani asal Desa Kebonharjo.
Petani mengaku, ingin mencapai hasil panen yang bagus dengan membeli bibit unggul. Namun sayang kembali diserang wereng.
“Padahal mulai tanam, petani disini sudah beli bibit unggul, karena ingin panennya baik. Tapi hasilnya tetap tidak sesuai. Ibaratnya sekarang ini paceklik, karena tidak pernah panen,” imbuh Nurul Huda.
Setiap satu hektare, para petani mengalami kerugian antara 7 hingga 10 juta rupiah. Kerugian tersebut meliputi biaya tanam, pemupukan, pembelian obat-obatan hingga biaya perawatan.
“Saya punya lahan 3 hektare tidak panen, di dua desa ini ada sekitar 250 hektare tanaman padi yang gagal panen. Petani remuk mas, pokoknya rugi banyak,” tegas Ulfatul Ismah, petani asal Desa Karangtengah.
Kini para petani hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah turun tangan membantu mengatasi persoalan hama wereng ini. (htn/gol)
Load more