Malang, tvOnenews.com - Sebuah video viral beredar di media sosial Instagram @Malangraya_info yang merekam seorang anak menjual sejumlah roti di Kawasan Araya, Kota Malang.
Berdasarkan percakapan di video, setiap pagi anak tersebut diantarkan oleh ibunya menjual roti di Indonaret Fresh, Jalan Panji Suroso, Kota Malang pada 3 Juli 2023, lalu.
Dalam rekaman video itu, seorang anak ini bercerita bahwa ia disuruh menjual roti oleh ibunya. Jika rotinya tidak habis terjual, maka ia akan dimarahi dan dipukuli oleh ibunya.
"Ini kudu entek berarti kalau ngak entek digebuk sama ibu (ini harus habis, berarti kalau engga habis dipukuli sama ibu,red). Kok iso digebuki (kok bisa dipukuli,red). La kalo nggak entek terus yoopo (la kalo engga habis terus gimana,red)," cuplikan rekaman karyawan toko saat menanyai bocah ini.
Terkait video yang beredar tersebut, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat, saat dikonfirmasi awak media pada Rabu (5/7) mengatakan bahwa, pihaknya sudah menelusuri informasi dugaan eksploitasi anak ini.
Petunjuk didapatkan oleh Satpol PP Kota Malang, setelah mengamankan tiga orang pengamen berpakaian badut pada 4 Juli 2023, lalu. Tiga pengamen berpakaian badut itu disinyalir mengenal seorang anak dalam video di media sosial itu.
“Kami mengamankan pengemis dengan pakaian badut dengan membawa dua anak kecil di Jalan Tlogomas. (Untuk video viral) sedang dilakukan pencarian dan mereka (pengamen badut) kenal dengan anak yang viral tersebut," ujarnya pada Rabu (5/7).
Dari hasil pengembangan, didapatkan informasi bahwa anak yang diduga sebagai korban eksploitasi tersebut tinggal di Tanjungrejo gang 2 Kecamatan Sukun, Kota Malang.
"Anak itu warga Tanjungrejo juga, tapi beda RT," katanya.
Saat ini kata Rahmat, Satpol PP Kota Malang sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Lurah hingga Camat setempat untuk mengambil langkah selanjutnya berkaitan dengan dugaan eksploitasi anak ini. (eco/gol)
Load more