Lumajang, tvOnenews.com - Bencana tanah longsor akibat hujan lebat yang tak kunjung reda, tidak hanya memutus akses penghubung Kabupaten Lumajang - Malang di jalur perbukitan Piket Nol dan jalur Ranu Pani, namun juga mengakibatkan 3 nyawa melayang akibat tertimbun material longsor di Desa Sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo Lumajang, Jumat (7/7)).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyatakan bahwa ketiga korban tewas akibat tertimbun tanah longsor tersebut, yakni Galih Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Nendra Putra (2 bulan) yang merupakan pasangan suami istri dan balitanya. Saat longsor terjadi, ketiga korban sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.
"Hujan dengan intensitas cukup lebat memang terjadi sejak kemarin siang sampai hari ini. Selain menimbun akses jalan di perbukitan piket nol dan ranu pani, longsor juga menimpa rumah warga dan mengakibatkan jatuhnya tiga korban jiwa. Mereka satu keluarga, " kata Patria kepada tvOnenews.com, Jumat (7/7).
Patria juga menyatakan bahwa ketiga korban telah berhasil dievakuasi dan akan segera dimakamkan. Sementara warga masih berupaya membersihkan sisa material longsor yang masih menimbun rumah korban.
"Informasi terakhir, tadi pagi semua korban telah ditemukan dan sudah dievakuasi. Sayang kami tidak bisa merapat ke lokasi karena akses juga putus tertimbun longsor," sambungnya.
Patria juga menegaskan, bahwa upaya pembersihan material longsor di Km 59 jalur Piket Nol belum bisa dilakukan akibat terkendala cuaca. Rencananya, proses pembersihan akan dilakukan esok hari sambil menunggu cuaca membaik.
"Kami belum bisa melakukan pembersihan material longsor mengingat hujan lebat masih terjadi dan mengakibatkan longsor kecil susulan. Ini sangat berbahaya bagi tim di lapangan. Rencananya, besok baru bisa kita lakukan sambil menunggu cuaca kembali normal. Untuk pengguna jalan yang hendak ke arah Lumajang-Malang atau sebaliknya, kami sarankan melalui jalur Probolinggo saja," pungkasnya. (wso/hen)
Load more