Banyuwangi, tvOnenews.com - Petani Banyuwangi mulai panen raya jagung. Hasilnya melimpah. Tak tanggung-tanggung, kabupaten ini memasok sekitar 18,9 persen jagung di Provinsi Jawa Timur. Totalnya mencapai 250 ribu ton.
"Dengan tambahan produksi jagung di Desa Alasrejo ini semakin menguatkan posisi Banyuwangi sebagai lumbung jagung Jatim," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di sela panen raya jagung di Desa Alasrejo, Banyuwangi, Selasa (11/7) siang.
Harga jagung juga terbilang bagus. Tembus Rp5.500 per kilogram. Dengan harga ini, petani bisa meraup hasil sekitar Rp38,5 juta per hektar. Masa tanam hingga panen sekitar 3-4 bulan. Tingginya produksi jagung ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan jagung di Jatim.
"Jagung adalah komoditas strategis, banyak dibutuhkan industri pakan ternak dan makanan. Jika kita bisa memproduksi jagung dengan kuantitas dan kualitas yang baik, maka bisa berkontribusi besar bagi perekonomian daerah dan nasional," tegas Bupati.
Untuk mendongkrak produksi jagung, Pemkab Banyuwangi terus mengoptimalkan pertanian melalui teknologi. Salah satunya, program Jagoan Tani yang mengajak anak-anak muda berinovasi di bidang pertanian.
Jenis jagung yang ditanam petani Banyuwangi memiliki protein tinggi. Masa panennya 100-120 hari. Potensi panennya tembus 7-8 ton per hektar. Selain kaya protein, varietas yang ditanam memiliki keunggulan tahan terhadap hama dan penyakit.
“Ini varietas yang bisa menyumbang kebutuhan jagung di Jatim,” tegas Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Nanang Sugiarto. (hoa/far)
Load more