Lumajang, tvOnenews.com - Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (7/7) pekan kemarin, hingga saat ini meyisahkan tumpukan material berupa lumpur, pasir, batu serta batang kayu dan sejumlah sampah yang ikut hanyut terbawa banjr di sejumlah wilayah terdampak di sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berhulu di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang.
Salah satu titik terparah akibat dampak banjir bandang dan meluapnya DAS Mujur adalah Dusun Kedung Wringin, Desa Nguter, Kecamatan Pasirian. Di dusun yang diapit dua aliran sungai ini, terdapat sebanyak 50 unit rumah warga, satu masjid dan satu sekolah terendam material.
Upaya pembersihan pun telah dilakukan sejak 4 hari terakhir dengan menerjunkan 2 unit alat berat, serta ratusan petugas gabungan dan relawan. Dengan harapan pemukiman maupun tempat ibadah dan sekolah, bisa dipergunakan kembali secepatnya.
“Setiap hari ratusan personil gabungan dari berbagai unsur dan relawan, kami kerahkan ke lokasi untuk membersihkan material sisa banjir bandang. Dua alat berat juga kami terjunkan, tapi karena luasnya wilayah yang terdampak dan tebalnya timbunan, membuat proses pembersihan cukup memakan waktu,” kata Kapolsek Pasirian, AKP Agus Sugiharto kepada tvOnenews.com, Kamis (13/7).
Terpisah, Ketua PGRI Cabang Pasirian, Surahmat Hermanto menuturkan bahwa upaya pembersihan materil sisa banjir bandang, juga terus dilakukan di SDN Nguter 5, yang terendam material hingga 1 meter di halaman dan beberapa ruang kelas.
“Upaya terus kami lakukan. Terima kasih kepada para petugas dan relawan yang setiap hari datang untuk membersihkan material. Kami terus upayakan semoga dalam waktu dekat, kondisi sekolah segera bersih,” ujar Surahmat.
Mengingat hingga saat ini para siswa dan orang tuanya sebagian besar masih tinggal di pengungsian, pihak Dinas Pendidikan telah memberian alternatif lainnya dengan memindahkan, sementara para siswa ke SDN Nguter 4.
“Sesuai petunjuk pimpinan, untuk siswa sementara waktu menumpang di SDN Nguter 4, tempatnya dekat dengan lokasi pengungsian. Sebab, masa tanggap darurat baru berakhir tanggal 20 juli mendatang,” pungkasnya.
Sebelumnya, akibat terjangan banjir bandan dan luapan banjir lahar dinging Gunung Semeru di aliran Sungai Mujur, mengakibatkan sebanyak 50 unit rumah warga, satu masjid dan satu sekolah terendam. Disamping itu, ratusan jiwa warga Dusun Kedung Wringin terpaksa harus mengungsi. (wso/gol)
Load more