Pamekasan, tvOnenews.com - Biang kerok kasus pencemaran air sungai hingga berwarna merah seperti darah di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (13/7) mulai terkuak.
Dari hasil penyelidikan dan pemanggilan beberapa saksi Rabu (11/7), kini polisi menyebut MS salah seorang karyawan toko menjadi otak pembuang bahan kimia pewarna batik ke bantaran sungai Desa Klampar, Kecamatan Proppo, beberapa hari lalu.
"Dari hasil pemeriksaan enam orang saksi kemarin, ternyata salah satu karyawan toko yang menjual bahan kimia itu yang membuang bahan pewarna batik ke sungai Desa Klampar," ungkap Iptu Sri Sugiarto, Kasi Humas Polres Pamekasan.
Menurutnya, bahan kimia pewarna batik itu di buang di bantaran sungai Desa Klampar dengan barang bukti bungkusan pewarna dan tempat bahan kimia yang ditemukan petugas.
"Salah satu karyawan toko itu saat ini belum ditahan, namun masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," terangnya.
Kasus pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh salah satu karyawan toko yang menjual bahan pewarna batik itu kini masih dalam proses penyelidikan Polres Pamekasan.
"Karyawan toko membuang bahan kimia pewarna batik ke sungai itu karena sudah satu tahun tidak laku (kadaluwarsa)," pungkasnya. (vaf/gol)
Load more