Banyuwangi, tvOnenews.com - Paceklik kerap kali melanda para nelayan di Banyuwangi. Tak jarang, nasib mereka terpuruk, hingga tak punya penghasilan. Menghadapi musim paceklik, para istri nelayan di Banyuwangi mulai diberdayakan. Mereka diajari mengolah ikan bernilai jual.
Program ini merupakan pendorong adanya sirkulasi penghasilan nelayan. Artinya, meski paceklik ikan, para nelayan tetap memiliki penghasilan.
"Konsep pemberdayaan istri nelayan ini bertujuan agar mereka tetap berpenghasilan meski saat paceklik," kata Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono, Kamis (13/7) siang.
Kegiatan ini dilakukan dengan penguatan usaha berbasis kelompok. Pihaknya
melakukan pendampingan, serta menghubungkan dengan outlet atau lapak-lapak yang sudah eksis. Sehingga, para kelompok istri nelayan ini tidak kebingungan mencari pasar. Sedikitnya, sudah terbentuk 4 kelompok dari istri nelayan ini. Mereka tersebar di 4 kecamatan, mulai Blimbingsari, Muncar, Tegaldlimo dan Pesanggaran.
Keempatnya memiliki produk olahan berbeda. Misalnya, di Kecamatan Blimbingsari mengolah ikan bakar. Sedangkan di Muncar membuat aneka kerupuk ikan. Lalu, di Tegaldlimo membuat olahan berbahan siput laut. Sementara di Pesanggaran membuat abon dari ikan.
“Kami akan menyentuh lagi 5 kecamatan lain. Diantaranya Banyuwangi, Kalipuro, Wongsorejo, Kabat dan Purwoharjo,” tutupnya. (hoa/gol)
Load more