Karena aliran banjir semakin dekat, akhirnya Suwarni berusaha lari menyelamatkan diri ke arah timur. Namun sesampainya di timur SDN Nguter 5, langkah Suwarni sempat terhenti karena kakinya terjebak lumpur hingga akhirnya bisa diselamatkan wargan lainnya.
"Saya sempat pasrah saat kaki saya terjebak lumpur. Namun alhamdulillah saya masih bisa selamat dan akhirnya sampai di Desa Gesang dan berlindung di rumah saudara. Saya harus jalan kaki hingga enam kilometer," terangnya.
Suwarni, akhirnya bisa bernapas lega karena semua anggota keluarganya berhasil selamat.
"Setelah maghrib akhirnya saya bisa bertemu kembali dengan suami dan cucu saya yang ternyata lari menyelematkan diri ke Dusun Rambak Pakis, Desa Jokarto yang berjarak tujuh kilometer,” tambahnya.
Selama tiga hari, Suwarni dan keluarga akhirnya numpang sementara di rumah saudaranya di Desa Gesang, sementara ratusan warga lainnya mengungsi di Balai Desa Tumpeng, sebelum akhirnya dipindahkan ke Balai Desa Nguter, Senin (10/7).
Selama di tempat pengungsian, Suwarni dan ratusan pengungsi lainnya mengaku sangat terbantu. Semua kebutuhan selama mengungsi juga tercukupi. Namun, saat ini mereka membutuhkan bantuan perabotan dapur dan uang tunai untuk perbaikan bagian rumah yang mengalami kerusakan.
"Selama di pengungsian semua kebutuhan sudah tercukupi. Terima kasih juga kepada pemerintah dan relawan, yang terus berusaha membantu membersihkan material yang menimbun rumah. Namun saat ini, kami juga membutuhkan bantuan perabotan dapur dan uang tunai untuk perbaikan rumah," pungkasnya. (wso/far)
Load more