Sementara itu, dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan terima kasih karena di tengah kesibukan Maulana Syeikh Afeefuddin bersama istri masih menyempatkan diri berkunjung ke Jawa Timur. Menurutnya, kunjungan tersebut mengingatkan dirinya akan sosok Gus Dur saat berkunjung ke masjid Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di Baghdad, Irak.
"Waktu itu Gus Dur sholat disana, pada kesempatan yang sama hadir sosok yang teridentifikasi sebagai Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tampak sholat bersama Gus Dur. Menurut cerita ke saya , ketika itu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani sholat dengan menggunakan jubah abu-abu tua. Sehingga, ketika saya hadir dalam majelis maulidur rasul di Majelis Habib Muhammad di Bangil saat itu Maulana Al-Sheikh Afeefuddin hadir menggunakan jubah abu-abu tua. Memori saya langsung teringat cerita Gus Dur ketika sholat bersama Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang juga mengenakan jubah abu-abu tua," cerita Khofifah.
Khofifah lantas mengatakan jika Almarhum Gus Dur pernah bercerita memiliki cita cita menjadi pimpinan thoriqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyah Asia Pasifik. Di Jawa Timur sendiri, lanjut Khofifah, sebagian besar penduduknya mengamalkan manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
"Saya berharap pertemuan majelis keilmuan ini makin mendekatkan kita dengan ajaran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Dimana beliau mengajarkan berbagai kehidupan sosial keagaman kepada kita semua dengan penuh kedermawanan dan penuh cinta kasih . Mudah-mudahan kita akan bersama Syekh Abdul Qadir Al-Jailani masuk surganya Allah, Amin," harapnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya santri dan guru-guru agama dengan memberikan beasiswa jenjang S1, S2, dan S3. Bahkan, ini merupakan tahun ketiga Pemprov Jatim mengirimkan beasiswa ke Universitas Al Azhar di Kairo Mesir.
"Ini menjadi ikhtiar Jawa Timur untuk terus berkontribusi dan memberikan referensi pencerahan kehidupan keagamaan tidak hanya bagi Jatim, tapi juga Indonesia dan dunia," tuturnya.
Majelis keilmuan di Grahadi ini dihadiri oleh puluhan kiai pengasuh pondok pesantren di Jatim, para mursyid thoriqoh al Muktabaroh, Habaib, pengurus MUI Jatim dan jajaran kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, serta sejumlah kepala daerah seperti Bupati Lumajang, Bupati Jombang, Wali Kota Mojokerto, Bupati Madiun, serta Ketua PW Muslimat NU Jatim dan Wakil Ketua MUI Jatim. (zaz/ebs)
Load more