Yang dimaksud Pemprov, sambung Eddy, terdiri dari banyak Aparatur Sipil Negara (ASN). Nah, semua ASN harus taat pada hukum, netral dan tidak berpolitik.
"Politik kita (ASN) politik kebangsaan, pelayanan kepada publik dan menyejahterakan masyarakat," kata dia.
"Jadi apabila logo itu dipakai oleh Paguyuban (Kades Jatim) untuk berpolitik, maka sangat merugikan Pemprov Jatim," imbuh Eddy.
Terpisah, perwakilan Paguyuban Kepala Desa Jatim, Juniarto mengaku salah karena sudah memakai logo tersebut. Pihaknya juga sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Pemprov Jatim.
"Kami atas nama koordinator paguyuban perkumpulan Kepala Desa se-Jatim mohon maaf atas kekeliruan menggunakan logo Pemprov Jatim yang kami pasang dalam undangan tersebut," katanya.
Meski telah mengakui kesalahannya, pihaknya juga akan melaporkan sejumlah temuan kelompok kepala desa lain yang juga melakukan hal yang sama terkait dukungan nya kepada Prabowo Subianto.
“Kami juga menemukan bentuk dukungan lain dari sejumlah kepala desa lain yang juga mengarahkan dukungannya kepada salah satu tokoh politik seperti Pak Prabowo dan Pak Anis, nanti juga akan kita laporkan,” pungkasnya. (zaz/hen)
Load more