Bagus juga menambahkan, pihaknya akan berkordinasi dengan petugas yang ada di kecamatan untuk ikut melakukan pemantauan lalu lintas hewan ternak di daerahnya masing-masing. Khusunya hewan ternak dari Pacitan dan Gunung Kidul. Karena di daerah tersebut antrak muncul.
“Perlu diwaspadai karena antrak ini bisa menular ke manusia yaitu melalui makanan atau daging yang dikonsumsi maupun kontak langsung (memegang) dengan hewan yang terinfeksi antrak.” Pungkas Bagus.
Terpisah, Wardi (58) salah satu peternak sapi asal Caruban Madiun mengaku dirinya dengan peternak lainya sempat takut dan khawatir. Karena peternak sapi baru saja bisa menghela nafas lega dari virus PMK yang menyerang sapi, kini datang kembali virus antraks.
“Ya takut mas, baru saja lepas dari PMK, banyak sapi mati banyak peternak rugi, ini datang lagi virus baru.” Ujar Wardi.
Wardi yang memiliki 10 ekor sapi di rumahnya hanya berusaha mengantisipasi virus tersebut agar tidak menular ke sapi miliknya dengan menjaga kebersihan kandang dan juga makanan sehat.
“Ya menjaga kebersihan kandang aja, kasih makanan sehat khususnya kasih empon-empon itu buat jamu sapi. Sebulan sekali juga diperiksakan kesehatannya ke mantri.” Tutup Wardi.
Hingga kini, petugas gabungan belum menemukan adanya indikasi sapi atau kambing di Kabupaten Madiun yang tertular virus antrak. Namun demikian pemerintah setempat kembali memperketat peredaran jual beli sapi dan kambing dari luar daerah masuk ke Madiun. (men/mii)
Load more