Rajah yang ditulis H Suudi tersebut juga bisa dimasukkan dompet atau sabuk sebagai azimat, agar yang memakai atau membawanya selalu ingat sang pencipta Allah SWT. Sehingga dirinya terjaga dari berbuat maksiat, juga terjaga dari perbuatan orang lain pada dirinya.
"Tapi ini jangan ditanya landasan hadisnya. Tidak ada rujukannya, hanya meneruskan dawuh para ulama terdahulu. Berbeda dengan anjuran berpuasa pada bulan Muharam, yang landasan hadisnya sangat kuat," katanya lagi.
Selain puasa Ramadan, puasa di bulan Muharam juga diutamakan. Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang berasal dari Abu Hurairah RA.
"Afdlolussiyami ba'da Romadhon, syahrulloh almuharrom wa afdlolusholati ba'da alfaridloti sholatullail"
Artinya: Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah - Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam. (HR Muslim).
Ada beberapa puasa yang bisa dikerjakan dalam bulan ini, yakni Tasua (9 Muharam), puasa Asyura (10 Muharam), dan puasa Ayyamul Bidh pada 13-15 hari pertama atau 13-15 Muharam.
Seperti disebutkan dalam sebuah hadis, “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim).
"Selain berpuasa, bersilaturrahmi dan banyak beribadah kepada Allah, juga dianjurkan banyak sedekah. Dalam bulan Muharam ini biasanya dianjurkan sedekah bubur syuro, sebagai tolak balak," pungkas H Suudi. (usi/far)
Load more