Surabaya, tvOnenews.com - Untuk keenam kalinya, ribuan driver online yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (FRONTAL), kembali turun ke jalan untuk memperjuangkan haknya.
Dalam aksinya, massa menagih janji Pemprov Jatim, terkait aturan sistem transportasi online, dimana saat ini semua sistem dalam kendali aplikator dan dirasa merugikan driver, terutama soal tarif dan layanan.
"Aksi jilid 6 masih sama dengan aksi sebelumnya, namun aksi kali ini kami lebih pada menagih janji Gubernur untuk segera menerbitkan keputusan Gubernur terkait transportasi online," terang Samuel Rendi, selaku Koordinator Aksi.
4 tuntutan dalam aksi ini agar segera diterbitkan keputusan Gubernur, yakni tarif batas minimal terhitung mulai jarak 0-4 Km, penerapan tarif batas bawah untuk R2 sebesar Rp2000 dan untuk R4 sebesar Rp3800/km, serta standard layanan aplikator harus sama terhadap driver.
Dalam aksi jilid 6 ini, massa menyasar 4 titik kantor pemerintahan untuk menyampaikan aspirasinya, yakni kantor Dishub Provinsi Jatim, kantor Diskominfo Provinsi Jatim, Mapolda Jatim, serta berakhir di kantor negara Grahadi Surabaya, untuk kembali bertemu dengan Gubernur Jatim.
"Sedikitnya ada 4 ribu driver online yang turun hari ini, dengan 4 titik sasaran aksi. Kami berharap, ada hasil positif yang bisa kita bawa untuk kesejahteraan para driver online nantinya," tambah Samuel.
Sementara itu, terkait dengan aksi hari ini yang menimbulkan kemacetan dan sedikit mengganggu para pengguna jalan, pihak Frontal meminta maaf kepada masyarakat pengguna jalan di Surabaya.
"Kami meminta maaf, jika aksi ini menimbulkan kemacetan dan mengganggu aktifitas warga Surabaya," pinta Daniel Lukas Rorong, Humas Frontal. (sha/hen)
Load more