Trenggalek, tvOnenews.com - Ada berbagai acara digelar untuk merayakan tahun baru Islam, atau bulan Suro. Dalam adat Jawa bulan Suro merupakan bulan yang disakralkan karena keistimewaan sebagai penanda tahun baru Saka Jawa. Sementara itu, salah satu rangkaian adat yang digelar untuk merayakan tahun baru Saka Jawa masyarakat Dongko adalah Ngetung Batih.
Tradisi tersebut dalam sejarahnya bermula sejak zaman kerajaan di mana banyak anggota keluarga yang ikut berperang. Sehingga Ngetung Batih dimaksudkan untuk menghitung sanak kelurga yang ada dengan iringan doa agar terhindar dari mara bahaya.
Uniknya, tradisi Ngetung Batih adalah arak-arakan Takir Plontang, yaitu makanan yang disajikan dalam wadah dari daun dan pelepah pisang. Makanan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk sedekah.
Wakil Bupati Trenggalek di sela-sela acara Ngetung Batih Suronan menjelaskan, acara ini selain untuk melestarikan tradisi dan budaya, dengan adanya event tersebut tentunya pula dapat menggeliatkan perekonomian di masyarakat.
"Upacara diawali dengan kirab dayang-dayang yang membawa takir plontang (makanan dalam mangkuk daun) serta tumpeng, dari Jalan Raya Dongko menuju pendopo kecamatan, acara tersebut diakhiri dengan adanya sejumlah ekor ayam yang dibagikan untuk diperebutkan oleh masyarakat yang hadir,” tutupnya. (asn/far)
Load more