Selama ini, Rafflesia menjadi tumbuhan holoparasit endemik di Taman Nasional Meru Betiri. Bahkan, menjadi salah satu prioritas pengelolaan flora fauna di hutan pinggir barat daya Banyuwangi ini.
Sepanjang tahun 2022, bunga Rafflesia sudah tumbuh dan mekar di wilayah TN Meru Betiri sebanyak 10 kali. Bahkan, sempat ada yang berkelopak tujuh.
Bunga Rafflesia di dunia memiliki 33 jenis spesies. Dari jumlah ini, 13 diantaranya ada di Indonesia, termasuk di TNMB. Populasi bunga Rafflesia di TNMB mulai menurun sejak bencana tsunami menerjang tahun 1998 silam.
"Sejak saat itu populasinya menurun dan mulai langka," jelasnya.
Menurut catatan TNMB, bunga Rafflesia ditemukan pertama kali oleh Pendiri Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia Belanda, Sijfert Hendrik Koorders pada 1902 di wilayah Kecamatan Puger, Jember.
Hingga saat ini, Rafflesia Zollingeriana hanya dapat ditemui di kawasan konservasi Meru Betiri. Bunga ini hanya tumbuh pada akar dan batang liana tetrastigma lanceolarium dan tetrastigma papillosum yang berfungsi sebagai inangnya. (hoa/far)
Load more