Surabaya, tvOnenews.com – Menutup pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya digelar dengan suasana berbeda dibandingkan hari sebelumnya. Para siswa melakukan pawai dengan mengenakan berbagai macam pakaian tradisional yang menggambarkan tentang keberagaman masyarakat Indonesia yang majemuk.
Dengan mengenakan berbagai macam pakaian tradisional dan arabian, para siswa MAN Surabaya menggelar pawai keliling. Peserta pawai ini juga membawa spanduk dan poster bertuliskan tentang semangat menyambut tahun baru Islam. Para siswa ini tampak ceria dan bersemangat saat berjalan kaki mengikuti arah pawai. Selain itu, ada juga yang berdandan ala hantu pocongan yang digambarkan sudah bertobat.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa melaksanakan peringatan 1 Muharram 1445 Hijriah untuk seluruh civitas akademika Madrasah Aliyah Negeri Kota Surabaya. Tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka membumikan nilai-nilai moderasi beragama,” ungkap Muhammad Suwar, Waka MAN Surabaya.
Di samping itu, kata M Suwar, kegiatan ini untuk mengingat sejarah hijrah yang memiliki makna perubahan yang luar biasa. Bagaimana kita harus berubah menuju masyarakat Indonesia yang Madani, masyarakat Indonesia yang bermoderasi beragama.
“Tema yang kita angkat kali ini memperkuat kerukunan begitu juga kesatuan negara Republik Indonesia. Hal ini kita jaga dengan tetap menghargai nilai-nilai budaya lokal, memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk bisa bersama-sama menjadi bagian dari bangsa ini. Kita wujudkan dalam bentuk kegiatan pawai,” ucapnya.
Sementara itu, sejumlah siswa mengaku senang mengikuti pawai ini.
“Pawainya tertata rapi dan tidak macetkan jalan meski yang ikut banyak, sekitar 1200 siswa. Pakaian yang dikenakan beraneka ragam ada dress code berkelas. Ada juga yang unik jadi pocong gitu,” ujar Artanindia Lailatul Amalia, salah seorang peserta pawai.
“Pakain kostum pocongan itu maknanya kayak suruh tobat, ingat mati. Nah, pada pawai perigatan tahun baru hijriah ini, kita juga sebagai umat beragama Islam harus selalu bisa menyemarakkannya. Semoga kita bisa bertemu, berjumpa lagi di Hari Raya 1 Muharram berikutnya, dengan keadaan yang sehat wal afiat sebagai umat muslim,” ujarnya. (msi/far)
Load more