Surabaya, tvOnenews.com – Banyaknya SMP di kota Surabaya yang kehabisan murid ditengarai ada beberapa oknum SMP Negeri yang nakal, dengan masih membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), meski sudah ditutup. Hal ini terungkap dalam Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Surabaya.
Menurut Erwin, tercatat ada 262 SMP swasta Surabaya, diantaranya baru 10 persen SMP swasta yang sudah terpenuhi murid baru.
“Kendati demikian, pihak kami tetap meminta Dispendik untuk secepatnya mensosialisasikan bahwa PPDP sekolah negeri tetah ditutup,” ujarnya.
Pihaknya minta kepada Dispendik untuk mensosialisasikan bahwa PPDB negeri sudah tutup dan silahkan daftar ke sekolah swasta.
"Mohon itu direalisasikan karena ada temen-teman dari swasta yang belum dapat murid. Itu kami tunggu, kami mohon dengan sangat Pak Wali," imbuhnya.
Saat ini, MKKS swasta pun sudah melakukan komunikasi dengan Dispendik untuk siswa yang telah masuk ke sekolah swasta, namun pindah haluan masuk ke sekolah negeri agar kembali ke sekolah swasta semula.
"Namun tidak semudah itu prosedurnya. Kalau orang tua yang minta cabut berkas (mengundurkan diri) ya itu haknya orang tua murid. Kita tak bisa menahannya," ujarnya.
Erwin menilai sekolah swasta selalu kekurangan murid sejak PPDB zonasi diterapkan tahun 2017. Bahkan, sejak 2018 kasus kekurangan murid meningkat.
"Kali ini paling tinggi dari tahun 2018 kasus sekolah kekurangan murid. Keadaan ini kian parah di era Pak Wali Kota Eri Cahyadi. Tahun ini tinggi persentasenya," jelasnya.
Salah satu penyebab pagu tak terpenuhi ini, kata Erwin, karena banyak calon siswa baru yang belum daftar. Sebab, menunggu sekolah negeri padahal PPDB sudah ditutup.
"Kami tunggu 1-2 hari nanti bagaimana aksi dari Dispendik, jika tidak ada tindakan kami minta audiensi ke Pak Walikota untuk menyelesaikan masalah tersebut," tandas Erwin. (msi/hen)
Load more