"Sebagai puncak acara, kami juga menggelar doa bersama dilanjutkan dengan acara ruwatan masal dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk," imbuhnya.
"Selain bentuk ungkapan rasa syukur, kami juga berharap dengan pelaksanaan kegiatan tradisi warisan nenek moyang ini, desa kami semakin makmur, maju dan damai, serta dijauhkan dari segala bentuk musibah maupun bencana," pungkasnya.
Sementara itu, Vivi Adinata Rohmah yang ikut dalam kegiatan rebutan tumpeng dan gunungan hasil bumi mengaku sangat gembira bisa mengikuti tradisi unik ini, setelah 10 tahun tidak bisa mengikuti karena harus menjadi pekerja migran di Taiwan.
"Ini semacam nostalgia. Dulu sebelum kerja di Taiwan, saya tidak pernah absen mengikuti tradisi rebutan tumpeng dan gunungan. Saya pribadi berharap, kedepan kegiatan ini terus dilestarikan agar generasi mendatang tetap mengetahui dan terus melestarikan tradisi leluhur ini," ungkap Vivi. (wso/hen)
Load more