Malang, tvOnenews.com - Tragedi mengerikan terjadi di Dusun Karangan, Desa Donowarih, Karangploso, Malang, seorang ibu dan anaknya ditemukan tewas di dalam rumahnya dengan penuh luka, Jumat (21/7).
Sebelum.petistiwa berdarah ini terjadi, Mujiati (33) bertengkar dengan suaminya bernama Moch Anton (35) asal Probolinggo seminggu yang lalu. Penyebab pertengkaran ini diduga sang istri banyak terlilit hutang di bank titil (keliling) sebanyak kurang lebih Rp8 juta, tanpa sepengetahuan Anton.
"Setelah terjadi pertengkaran, anak gadisnya yang masih berusia 3 tahun, sama Anton dibawa pulang ke rumah Probolinggo," ujar ketua RT setempat bernama Ahmad Fadillah, kepada awak media Jumat (21/7) siang.
Kedua korban kontrak rumah bersama suaminya sejak tahun 2020 lalu, dan suaminya bekerja di salah satu bengkel sepeda motor.
Mengetahui anaknya dibawa kabur suaminya, Mujiati menjemput kesana hingga kembali membawa anak perempuannya bernama Aqilla Putri Fatimah (3) ke rumah kontrakannya, Rabu (19/7).
"Semenjak itu, kedua korban tidak pernah keluar rumah lagi hingga ditemukan Jumat (21/7) pagi dalam kondisi keduanya sudah meninggal dunia," bebernya.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Riski Saputro menerangkan, kejadian itu bermula saat pelaku yang bernama Mujiati (33) menghabisi nyawa anaknya yang bernama Aqila Putri Fatimah (3) dengan cara menyayat tangan kanannya menggunakan pisau dapur.
“Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), di nadi tangan kanan korban Aqila Putri Fatimah (3) didapati luka sayatan,” terang Wahyu saat dikonfirmasi tvOnenews.com, Jumat (21/7 ).
Setelah berhasil menghabisi nyawa anaknya, seorang ibu yang sehari-harinya berdagang makanan ringan itu melakukan hal yang sama kepada dirinya. Meskipun darah sudah mengucur dari nadinya, namun ia tak kunjung meninggal dunia.
Alhasil, ia memilih menghabisi nyawanya dengan gantung diri di dapur miliknya. Namun, sebelumnya ia sempat merencanakan untuk gantung diri di kamarnya. Karena lokasi yang tak memungkinkan, ia berganti lokasi di dapur.
“Posisi ibu menggantung, posisinya dia menaiki kulkas, kemudian mengikat talinya ke kayu atap dan menggunakan bangku kecil,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan olah TKP, kondisi rumah, pintu dan jendela terkunci rapat dari dalam. Sedangkan barang-barang berharga seperti handphone dan BPKB masih tersimpan lengkap.
Dari olah TKP, polisi juga menemukan petunjuk buku catatan yang berisikan rincian hutang milik korban dengan jumlah kurang lebih Rp8 juta. Tak hanya itu, informasi dari tetangga beberapa hari lalu, pelaku dan juga korban didapati kedatangan debt collector.
“Olah TKP kami temukan catatan hutang kurang lebih Rp8 juta. Mujiati menurut keterangan tetangga beberapa hari ini didatangi penagih hutang," imbuhnya.
Sementara itu, disinggung terkait adanya dugaan masalah keluarga, ia tidak dapat memastikan. Sebab, beberapa saksi masih akan dilakukan pemeriksaan.
“Dugaan masalah keluarga kami belum identifikasi. Rencananya yang akan diperiksa masyarakat sekitar, suami, ke depan kami juga akan memeriksa yang terkait dengan hutang-hutang yang ada di catatan tersebut,” tegasnya. (eco/far)
Load more