Bojonegoro, tvOnenews.com - Puluhan siswa dan wali murid di SD Megale I dan Sumberejo III di Bojonegoro, memprotes keputusan Bupati Bojonegoro Anna Mu'awannah, yang melakukan merger sekolah mereka.
Aksi protes tersebut dilakukan karena mereka meminta supaya sekolahan yang mereka tempati tidak dimerger dan tidak harus pindah ke sekolah yang berjarak satu kilometer.
Pemindahan tempat sekolah mereka karena kebijakan merger dari Pemkab setempat, yakni SK Bupati Bojonegoro Anna Mu'awannah, dinilai telah merebut hak belajar anak. Diantaranya seluruh murid SDN 3 Sumberrejo yang berjumlah 29 anak. Kemudian SDN 2 Megale berjumlah 50 anak harus berpindah ke SDN baru.
Siswi kelas 3 SDN 2 Megale, Putri, mengaku sudah terlanjur nyaman belajar di sekolahnya tersebut. Sehingga ia enggan untuk pindah ke SDN 1 Megale.
"Tidak mau pindah. Sudah nyaman (di SDN 2 Megale, red),” ujarnya saat menyampaikan pendapatnya kepada Wakil Ketua I DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto dan Wakil Ketua III Hajah Mitroatin.
Diketahui semenjak dimulainya tahun ajaran baru 2023/2024, seluruh murid SDN 3 Sumberrejo dan SDN 2 Megale ini belajar di luar kelas tanpa guru. Pihak diknas pun tak pernah memedulikan harapan mereka. Malah ruang kelas dikunci dan ruang guru kosong.
Load more