Banyuwangi, tvOnenews.com - Ajang fashion show di Banyuwangi, Sabtu kemarin (22/7), digelar dengan unik. Para model tampil di tengah Hutan Djawatan yang dikenal dengan deretan pohon trembesi tua di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Keelokan alam menyatu dengan ragam adibusana kreasi para desainer bumi Blambangan.
Banyuwangi Fashion Festival ini mengusung tema sentire, maknanya adalah rasa. Para desainer lokal mengangkat cita rasa jajanan lokal, seperti bagiak, klemben (roti bolu), uceng-uceng dan lainnya dalam motif yang didesain menarik. Hasil rancangan para desainer ini makin memikat ketika menyatu dengan keindahan alam.
"Fashion show di tengah alam terbuka adalah sebuah simbol untuk mewujudkan suatu industri yang ramah lingkungan," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Menurutnya, industri fesyen juga harus mendorong terwujudnya kesadaran kolektif untuk menjaga alam.
“Memadukan keindahan alam ciptaan Tuhan dengan kreasi terbaik buatan manusia ini, semoga menghadirkan kesadaran bagi kita untuk terus menjaganya,” tegasnya.
Banyuwangi Fashion Festival merupakan ajang kreasi bagi para desainer Bumi Blambangan. Tahun ini sudah memasuki tahun ketujuh. Kegiatan ini untuk mendongkrak industri fesyen lokal. Termasuk para model yang membawakannya.
Ajang ini diikuti sebanyak 11 desainer dan 35 penjahit baju. Seluruh rancangannya menyuguhkan pakaian formal dan kasual.
"Kami tidak hanya melibatkan para desainer yang memiliki banyak prestasi dan pengalaman. Tapi, juga melibatkan para dressmaker dari kalangan pelajar. Harapannya ada sharing wawasan dan pengalaman,” kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktavianti.
Load more