Malang, tvOnenews.com - Kunjungan kerja Presiden Jokowi di wilayah Bululawang, Kabupaten Malang, diwarnai insiden kericuhan oleh keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Pengakuan tersebut dikatakan oleh salah satu ayah dari korban tragedi Kanjuruhan, Devi Athok. Ia menyebut sempat dihadang pihak petugas keamanan, sebab dinilai menganggu keamanan.
Salah satu ayah dari korban tragedi Kanjuruhan, Devi Athok
“Tadi dari pihak-pihak Intel kepolisian dan TNI, saya mau ditangkap karena membawa (memakai) ini (baju bergambarkan korban tragedi). Saya hanya ingin menyuarakan aspirasi saya ke Jokowi,” terang Devi Athok saat ditemui di kediamannya, Senin (24/7).
Bahkan, ayah kandung dari mendiang Natasya Deby (16) dan Naila Deby (13) itu mengatakan sejak pagi hari Senin (24/7) rumahnya di kepung beberapa anggota kepolisian.
“Mulai jam enam pagi juga sudah banyak intel-intel di depan rumah. Saya seperti tidak boleh keluar rumah,” tambahnya.
Menurut dugaannya, hal tersebut merupakan bentuk pembungkaman dari beberapa pihak terkait dengan upaya pencarian keadilan yang selama ini ia suarakan bersama dengan keluarga korban lainnya.
“Gatau itu bentuk pembungkaman terhadap saya atau gimana. Karena setiap saya mau gerak dipegang, kan ya bingung saya,” tegasnya.
Sebelumnya, kata Devi, sejumlah keluarga korban juga sempat ingin menyampaikan aspirasinya di hadapan Jokowi di Pasar Bululawang. Namun, belum juga iring-iring Jokowi datang, seluruhnya dibubarkan petugas keamanan.
Bahkan, sempat ada perlawanan dari pihak keluarga korban atas penghalangan tersebut. Adu mulut pun terjadi, sehingga membuat kondisi sempat riuh.
“Ya sempat ramai tadi, kita dihalang-halangi. Ditarik-tarik, kami ini cuma ingin keadilan. Menangih janji Pak Jokowi terkait kelanjutan tragedi Kanjuruhan,” katanya.
Setelah dilakukan penghadangan, selanjutnya Devi bergeser ke depan kediamannya di Jalan Raya Krebet Senggrong.
Dari pengakuannya, ia sempat hampir menghadang mobil Jokowi saat rombongan menuju ke PT Pindad di Kecamatan Turen.
“Ini kan rumah saya. Saya hanya ingin menyampaikan aspirasi dan menagih janji Pak Jokowi, kenapa masih saja tidak boleh. Tadi sempat di tarik-tarik sama petugas, ada bukti videonya,” pungkasnya. (eco/gol)
Load more