Bakar Motor dan Rusak Rumah Warga, Lima Pendekar Silat di Tuban Ditangkap

Tuban, tvOnenews.com - Untuk kesekian kalinya, warga Kabupaten Tuban, disuguhi aksi kebrutalan oknum pendekar perguruan silat. Sepekan sebelumnya, terjadi bentrok kelompok perguruan silat dengan warga di wilayah Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, yang mengakibatkan sejumlah warga terluka.

Kini kembali terjadi, oknum pendekar silat bikin ulah dengan membakar sepeda motor milik warga di Jalan Raya Tuban-Bojonegoro Desa Trutup, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Sabtu (22/7) dini hari lalu.

Pascakejadian ini, Satreskrim Polres Tuban berhasil menangkap lima oknum pesilat. Menurut Kapolres Tuban, kejadian tersebut bermula saat konvoi ratusan anggota perguruan silat yang hendak menuju Tuban Kota dihadang aparat gabungan TNI-Polri. Massa kemudian dipaksa putar balik untuk kembali ke rumah masing-masing.

Dalam perjalanan balik, para oknum pesilat ini terlibat bentrok dengan warga, hingga mengakibatkan sebuah sepeda motor milik warga dibakar, dan sejumlah rumah warga juga rusak terkena lemparan batu.

“Jadi akibat konvoi yang dilakukan oknum perguruan di wilayah Tuban ini, kita berhasil mengamankan lima pelaku, karena melakukan pengrusakan motor dan rumah di wilayah Plumpang,” terang AKBP Suryono, Kapolres Tuban, pada awak media, Selasa (25/7).

Kelima pesilat pelaku pengrusakan masing-masing berinisial MIZ, NOT, NAFP, MK, warga Kecamatan Grabagan-Tuban, dan seorang anak di bawah umur berinisial MR.

“Saat itu sengaja kita sekat lalu kita kembalikan ke rumah masing-masing. Mungkin emosi lalu bakar motor dan merusak rumah. Lima yang kita amankan, satu di bawah umur dan empat dewasa,” ungkap Kapolres Tuban.

Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya motor yang hangus terbakar, motor yang digunakan oleh para pelaku, seragam silat, balok kayu dan batu.

Kini, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku harus mendekam di sel tahanan Polres Tuban. Mereka terancam dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. (htn/far)