Gresik, tvOnenews.com - Pasca penemuan serpihan bangkai pesawat berupa mesin baling- baling yang diduga merupakan sisa peninggalan perang dunia kedua, saat nelayan sedang mencari ikan di perairan laut Gresik, justru seorang nelayan warga Dusun Karang Tumpuk, Desa Campurejo, Kabupaten Gresik, mengaku mengalami kerugian, Rabu (26/7).
"Malah rugi mas, jaring rusak tidak bisa digunakan. Kerugian ada sebesar Rp7 jutaan lebih," keluh Nafik saat ditemui sejumlah awak media di lokasi.
Kini Nafik berharap atas adanya kerugian material saat penemuan tersebut, mulai dari jaring rusak dan kehabisan bahan bakar, dirinya bisa mendapatkan ganti rugi dari pemerintah. Setidaknya jerih payahnya dengan teman-teman nelayan dapat dihargai.
"Harusnya ada timbal balik dari penemuan ini. Apalagi saat membawa bangkai jarak tempuhnya yang biasanya hanya 3 jam sampai di darat, ini harus ditempuh 5 jam," tegasnya.
Sementara itu, pihak Desa Campurrejo yakni Kades Amudi menyatakan jika dugaan sementara bangkai mesin pesawat beserta baling-baling yang ditemukan warganya merupakan peninggalan jaman perang dunia ke dua. Kendati demikian kebenaran ini masih harus didalami oleh petugas.
"Dugaan sementara bangkai pesawat perang dunia, karena beberapa bulan lalu ditemukan kerangka pesawat di Lamongan. Kemungkinan juga satu rangkaian," kata Kades Amudi.
Oleh karenanya dengan temuan tersebut, dirinya berharap kepada pemerintah daerah agar nelayan yang menemukan mendapatkan apresiasi. Apalagi yang ditemukan merupakan benda bersejarah yang nantinya bisa menambah koleksi di museum.
"Imbauan kepada bupati, biar ada penghargaan buat nelayan. Jerih payah nelayan harus diapresiasi," pungkas Amudi. (mhb/hen)
Load more